Bukan Jose Mourinho namanya kalau tidak membuat sensasi melalui mulutnya. Di awal Januari ini yang baru berjalan selama satu minggu, setidaknya sudah dua kali ia membuat kontroversi dengan ucapannya. Yang pertama adalah ketika ia membuat perkara dengan manajer Chelsea, Antonio Conte, dengan menyindir perihal perilaku Conte di pinggir lapangan yang ekspresif serta masa lalu manajer asal Italia tersebut yang pernah tersandung hukuman akibat pengaturan skor. Selanjutnya, target kritikan Mourinho tergolong tak biasa, yaitu para ballboy atau anak gawang yang bekerja di Old Trafford.
Dilansir dari The Sun, Mourinho menyalahkan anak gawang Manchester United atas performa buruk timnya di kandangnya sendiri. Menurutnya, anak-anak gawang tersebut terlalu lambat dalam melakukan pekerjaannya, hingga mengganggu alur penyerangan timnya ketika melakukan serangan balik.
Hal ini memang menjadi masalah tersendiri, karena pada kenyataannya, anak gawang yang dipilih untuk melakukan tugas tersebut bukan berasal dari akademi sepak bola MU, melainkan dari anak sekolah lokal yang menjadi bagian dari Manchester United Foundation.
Bagi Mourinho, kekurangpahaman anak-anak sekolah tersebut akan sepak bola akan menghambat tempo laga. Hal ini terjadi di laga melawan Burnley yang berakhir imbang. Di menit akhir ketika bola menjadi milik Romelu Lukaku dan kolega, anak gawang yang bertugas dirasa terlalu lambat dalam melakukan tugasnya, hingga mengganggu momentum MU dalam melakukan serangan. Ujungnya, skuat asuhan The Special One gagal menjebol gawang lawan dan tak berhasil mendapat tiga poin.
Kabarnya, Mourinho sudah melayangkan protes serupa sejak musim lalu. Ia meminta agar anak gawang yang ditugaskan adalah anak-anak dari akademi sepak bola MU, yang notabene lebih paham sepak bola ketimbang anak sekolah biasa. Selain itu, ia juga merasa anak-anak akademi akan lebih merasakan keuntungan dari atmosfer intens sepak bola senior, ketimbang anak sekolah lokal.
Manajer asal Portugal ini sebenarnya bukan untuk yang pertama kali mengeluh soal anak gawang. Ketika menjadi manajer Chelsea beberapa tahun lalu, ia kerapkali tertangkap kamera tengah mengomeli anak gawang yang bertugas karena terlalu lambat dalam memberikan bola ke pemain yang akan melakukan lemparan ke dalam.
Menyoal masalah ini, tak dapat disangkal bahwa alasan yang diberikan Mourinho tentang keluhannya masuk akal. Menarik untuk dinanti, karena kultur di MU yang memang lekat dengan aktivitas di luar sepak bola yang menjadi faktor utama mengapa anak sekolah lokal yang dipilih sebagai anak gawang. Apabila benar peraturan ini akan diganti, Mourinho tentunya telah menciptakan satu sejarah baru lagi.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket