Sejak promosi ke level tertinggi sepak bola Indonesia pada tahun 2011, Mitra Kukar memiliki sebuah tren yang terbilang positif. Kesebelasan asal Kalimantan Timur ini selalu memiliki pemain asing dengan kualitas kelas satu, meski keadaan sesulit apapun menerpa mereka.
Yang terbaru tentunya adalah Si Naga Mekes kedatangan mantan pemain Liverpool dan Blackburn Rovers, Danny Guthrie. Musim lalu mereka juga diperkuat oleh Marclei Santos, yang ajaibnya tampil hebat dengan menjadi pencetak gol kedua terbanyak Liga 1 musim lalu di belakang Sylvano Comvalius. Meskipun sebenarnya, Marclei sempat diragukan di permulaan musim.
Di musim perdana mereka di kompetisi level tertinggi, yang kala itu masih bernama Liga Super Indonesia, slot legiun asing Mitra diisi oleh Pierre Njanka, Nemanja Obric, plus Marcus Bent, yang kiprahnya diingat tidak terlalu baik meskipun memiliki pengalaman bermain di Liga Primer Inggris. Ketiga nama legiun asing ini melengkapi tim Galacticos versi Mitra yang saat itu juga mendaratkan pemain-pemain seperti Arif Suyono, Ahmad Bustomi, Hamka Hamzah, dan Saktiawan Sinaga.
Di Liga Super Indonesia musim 2011/2012, sebenarnya pemain asing Mitra Kukar agak meredup. Tetapi harus diakui bahwa penampilan penyerang Esteban Guerra juga tidak buruk. Serupa dengan yang terjadi setahun kemudian di Liga Super 2013, Paolo Frangipane mungkin bukan tipe playmaker asing yang mencolok, tetapi penulis sendiri masih ingat bagaimana ia memiliki umpan vertikal yang cukup bagus untuk ukuran pemain asing. Pada musim yang sama, Ilja Spasojevic juga mendarat di tim yang bermarkas di Stadion Aji Imbut tersebut.
Di musim 2014, ketika mereka berhasil melaju ke babak delapan besar, Mitra diperkuat oleh pemain asing berpengalaman, Erick Weeks Lewis dan Herman Dzumafo. Yang menarik adalah kehadiran bek asing asal Brasil, Reinaldo Lobo, yang tampil cukup baik musim tersebut hingga akhirnya lama bermain di Malaysia. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Lobo akan kembali ke Mitra Kukar untuk kompetisi Liga 1 tahun 2018 ini.
Ketika kompetisi terhenti pada tahun 2015, boleh jadi ini adalah generasi terbaik para pemain asing Mitra Kukar. Seperti yang diketahui saat itu, Mitra diperkuat oleh Rodrigo Ost dos Santos, playmaker yang memiliki kemampuan untuk melakukan La Pausa, bek tangguh, Artur Cunha, serta penyerang eksplosif, Patrick Cruz dos Santos. Ketiganya menjadi kunci ketika Mitra berhasil meraih gelar juara Piala Jenderal Sudirman pada tahun 2015. Sayangnya, kebersamaan itu tidak berlangsung lama karena akhirnya ketiganya pindah ke kesebelasan dan ke kompetisi di negara lain.
Mesti diingat bahwa Marlon da Silva pun sempat memperkuat Mitra Kukar, juga Oh In-kyun yang musim lalu juga berseragam Mitra Kukar dan kini merapat ke Persib Bandung. Bahkan sebenarnya, Mitra mendapatkan Mohammed Sissoko, marquee player yang berusia sedikit lebih muda ketimbang marquee player lain seperti Michael Essien atau Peter Odemwingie.
Bisa jadi, ada banyak pendapat terkait fenomena yang terjadi di sana selama ini. Akan tetapi bisa diasumsikan bahwa proses perekrutan pemain asing di Mitra Kukar berjalan dengan cukup baik. Mereka tidak sekadar mendaratkan pemain yang sudah punya nama besar saja, tetapi pemain yang memiliki kualitas dan memang bisa berkontribusi untuk tim.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia