“Selama saya dipercaya, saya akan tetap loyal di PSM, dan kalau bisa pensiun di sana,” tutur Ferdinand Sinaga pada 3 Desember 2017 lalu kepada para jurnalis lokal Makassar. Tepat sebulan setelah itu, ia hijrah ke Liga Super Malaysia untuk membela Kelantan FA.
Bisa ditebak, warganet Indonesia terutama pendukung PSM Makassar jadi heboh mendengar berita kepindahan sang pemain berusa 29 tahun itu. Apalagi, ia menjadi pujaan pencinta PSM setelah nyaris membawa klub tersebut menjadi jawara Liga Indonesia 2017 dan menyumbangkan 12 gol.
Kepergian Ferdinand di saat para suporter sedang ‘sayang-sayangnya’ kepada dirinya, mengingatkan kita pada awal musim kompetisi 2015 lalu. Pada saat itu, pemain berjulukan ‘The Dragon’ itu juga membuat para pendukung Persib Bandung patah hati. Maklum, ia baru saja sukses menghadirkan gelar juara untuk pertama kali setelah 19 tahun ke tanah Pasundan.
Menariknya, kesan yang ditinggalkan pria berdarah Sumatera ini kepada pendukungnya berbeda dengan beberapa pemain lain yang dicap pengkhianat. Ferdinand justru meninggalkan respek dan puja-puji di hampir semua klub yang ditinggalkannya. Selain Persib dan PSM, pria kelahiran Bengkulu ini juga masih dihormati oleh para pendukung Semen Padang.
Maka, bisa dimaklumi jika media sosial dipenuhi ucapan ‘terima kasih’, ‘selamat jalan’ dan ‘semoga sukses’ kepada pria yang sedang menantikan kelahiran anak ketiganya ini. Dukungan tersebut cukup berarti bagi sang pemain, mengingat ia ditunggu tantangan besar di Liga Super Malaysia, salah satu liga terbaik di Asia Tenggara dan bahkan di Asia.
Langsung dijuluki Griezmann-nya Indonesia
Ferdinand sendiri sepertinya sudah bersiap membuka lembaran baru di awal tahun 2018 ini. Ia sudah menghadiri konferensi pers yang diadakan di Kota Bharu, kota domisili klub barunya, Kelantan FA.
Kelantan memang mengalihkan perhatian mereka ke Ferdinand sebagai pengisi slot pemain Asia Tenggara setelah gagal mendapatkan penyerang Filipina keturunan Iran, Misagh Bahadoran. Minat Kelantan tak bertepuk sebelah tangan karena sang pemain juga sepertinya tertarik mencicipi pengalaman pertama bermain di luar negeri.
Klub berjulukan The Red Warriors ini tertarik menggunakan jasa pemain yang sudah turut membela tim nasional Indonesia sebanyak 17 kali tersebut. Prestasi yang paling fenomenal tentu saja ketika sukses menjadi pencetak gol terbanyak cabang sepak bola Asian Games 2014. Terakhir, Ferdinand juga menjadi bagian Merah-Putih yang sukses melaju ke final Piala AFF pada tahun 2016.
Selain dapat berfungsi sebagai penyerang utama, pemain yang juga pernah memperkuat Persiwa Wamena dan Sriwijaya FC itu juga piawai beroperasi di sektor sayap. Berkat kelebihannya itu, rekan kami di Football Tribe Malaysia, langsung memberinya julukan ‘Antoine Griezmann’ versi Indonesia.
Pada sesi konferensi pers yang diadakan di hari Kamis, 4 Januari 2018 lalu, Ferdinand dengan mantap berkata ia tak gentar menghadapi tekanan di negara yang baru ini. “Saya sudah berpengalaman menghadapi tekanan suporter di Indonesia,” tegasnya.
Ia juga menargetkan untuk dapat mencetak setidaknya sepuluh gol di Liga Super Malaysia 2018. Kontribusi ‘The Dragon’ tentunya sangat dibutuhkan Kelantan yang musim lalu nyaris terdegradasi ke Liga Premier (kasta kedua) dengan finis di peringkat ke-10.
Tunjukkan tajimu di Malaysia, The Dragon!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.