Nasional Bola

Musim ‘Rollercoaster’ bagi Ferdinand Sinaga

Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 menyisakan berbagai cerita bagi Ferdinand Sinaga. Nama pemain PSM Makassar ini tak pernah absen menghiasi pemberitaan sejak Liga 1 dimulai, baik tentang kontroversi maupun kehebatannya.

Baru satu pertandingan berjalan, pemain berusia 29 tahun ini sudah terkena sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Ia diusir wasit pada pertandingan PSM melawan Persela Lamongan akibat memukul pemain Persela asal Brasil, Ivan Carlos pada laga pekan pertama Liga 1 2017.

Ferdinand yang masuk sebagai pemain pengganti melayangkan pukulan maut kepada Ivan dan langsung diganjar kartu merah oleh wasit. Beberapa hari setelahnya, rapat Komdis PSSI, menghasilkan larangan bermain selama empat pertandingan kepada mantan pemain Persib Bandung tersebut.

Sanksi tersebut tak hanya membuatnya absen cukup lama, tapi juga sempat membuatnya tersisih dari tim utama PSM menyusul apiknya permainan penyerang Brasil berpaspor Australia, Reinaldo Elias. Namun, seiring menurunnya penampilan Reinaldo yang akhirnya membuatnya pindah ke Persija, lambat laun Ferdinand mendapatkan kembali posisinya sebagai starter di skuat Juku Eja.

Sepanjang bulan Agustus hingga Oktober 2017, Ferdinand akhinya kembali mencuri perhatian penggemar sepak bola tanah air dengan penampilannya yang impresif. Beberapa yang tak terlupakan adalah dua golnya yang dicetak secara berkelas ketika PSM menang 4-1 atas PS TNI. Setelah itu, ayah dua anak ini mengulangi performa serupa di saat mengantarkan Juku Eja meraih kemenangan 4-3 di markas Sriwijaya FC.

Khusus pertandingan kontra Sriwijaya yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, dua gol Ferdinand pasti akan teringat di benak para penggemar PSM dalam waktu cukup lama. Pasalnya, dua gol dicetaknya dengan proses cukup cantik dengan solo run diakhiri finishing berkelas. Semua penampilan gemilangnya membuahkan gelar pemain terbaik PSM bulan September versi akun @PSMstats serta beberapa media olahraga lain, seperti FourFourTwo Indonesia dan Goal.

Catatan gol Ferdinand juga meningkat drastis hanya dalam hitungan tiga bulan tersebut. Total 12 gol yang dicetaknya menempatkannya dalam lima besar pemain lokal terproduktif di Liga 1. Hebatnya, 11 gol baru dicetaknya pada putaran kedua.

Sayang, catatan gemilang itu harus luntur akibat sanksi yang lagi-lagi harus diterimanya dari Komdis PSSI. Setelah pertandingan PSM menjamu Bali United yang berkesudahan 0-1 untuk kemenangan tim tamu, Ferdinand tertangkap kamera meluapkan emosi di tengah-tengah para pendukung PSM yang masuk ke lapangan. Aksi pencetak gol terbanyak Asian Games 2014 ini dianggap sebagai aksi provokatif, sehingga membuatnya kembali diganjar larangan bermain sebanyak dua pertandingan.

Keputusan ini berarti Ferdinand kembali harus melewatkan laga terakhir PSM melawan Madura United, sekaligus harus puas mengakhiri koleksi golnya musim ini di angka 12. Memang bukan akhir yang diharapkan oleh sang pemain bernomor punggung 3 ini, gagal keluar sebagai juara sekaligus kembali mengakhiri musim dengan terkena sanksi.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.