Dunia Asia

Football Tribe Awards: 30 Pemain Terbaik Asia di 2017 (Peringkat 10-1)

Untuk menyempurnakan deretan 30 pemain terbaik di Asia tahun 2017 versi Football Tribe, berikut ini adalah 10 pemain di daftar teratas kami.

Siapa sajakah mereka?

 

 

Kengo Nakamura

Selama bertahun-tahun lamanya, Kawasaki Frontale lebih akrab dengan predikat tim spesialis runner-up, alias yang selalu nyaris meraih mahkota juara liga. Namun, di tahun 2017 “kutukan” berakhir berkat penampilan impresif Kengo Nakamura.

Meski sudah berusia 37 tahun, ia masih memiliki visi permainan dan dribel yang bagus. Air matanya saat Frontale menyaksikan gelar juara akan menjadi salah satu momen yang tak terlupakan dalam sejarah klub.

 

Omar Al-Somah

Salah satu pemain favorit di Arab Saudi. Berposisi penyerang, rataan golnya sangat mengagumkan, yakni satu gol per laga! Di musim 2016/2017, ia mencetak 24 gol dari 24 penampilan di Liga Arab Saudi, dan di musim 2017/2018 sejauh ini, ia telah mengemas 10 gol dari 10 laga, padahal sempat terganggu cedera.

Di level timnas, ia berjasa besar dengan mencetak gol ke gawang Australia dan Iran, yang membuat Suriah sempat memiliki harapan untuk tampil di Piala Dunia 2018, tapi akhirnya harus mentok di babak play-off.

 

Johnathan Aparecido da Silva

Menjadi top skor di liga domestik bukan perkara mudah, apalagi jika pemain tersebut sempat absen dua bulan karena cedera. Namun, Johnathan Aparecido membuktikan kalau hal itu tidak mustahil.

22 gol dan 3 asis dicetaknya untuk Suwon Samsung Bluewings, yang menjadikannya sebagai top skor K League Classic 2017, dan membawa klubnya finis di peringkat ketiga. Tendangannya yang keras menjadi senjata andalan juru gedor berusia 27 tahun ini.

 

Miloš Ninković

Sebagai gelandang serang, ia memiliki kreativitas yang tinggi. Mantan penggawa timnas Serbia ini bisa berkali-kali mengirimkan umpan kunci, tapi juga bagus saat menyelesaikan peluang.

Ninković yang pernah berkarier di Dynamo Kyiv dan Red Star Belgrade ini sudah bermain 8 kali di A-League musim 2017/2018 yang 6 di antaranya dilakukan selama 90 menit penuh. Berkat kontribusi positifnya ini, Sydney FC duduk nyaman di pucuk klasemen sementara.

 

Mehdi Taremi

Meski sempat mendapat larangan bertanding selama 3 bulan di tahun ini akibat hukuman FIFA karena kasus pelanggaran kontrak, ia tetap menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang jempolan bareng Persepolis maupun timnas Iran.

18 gol dicetaknya di liga domestik, yang membuatnya menyabet gelar top skor liga selama dua musim beruntun. Kemudian di Liga Champions Asia, ia mencetak 7 go dan membawa Persepolis lolos ke semifinal untuk pertama kalinya selama 15 tahun.

Kemudian di timnas, Taremi juga berjasa besar meloloskan Iran ke Piala Dunia 2018. Enam gol dicetaknya di babak kualifikasi, termasuk dua gol kemenangan kontra Qatar dan Cina, membuat tim asuhan Carlos Queiroz tampil di turnamen empat tahunan tersebut dalam dua edisi berturut-turut.

 

Eran Zahavi

Di liga yang dihuni pemain-pemain kelas dunia seperti Oscar, Hulk, dan Carlos Tevez, gelar pemain terbaik justru diraih oleh gelandang Israel bernama Eran Zahavi. Ia mencetak 27 gol yang hanya terpaut satu bola dari rekor liga, dan menjadi top skor di musim lalu.

Hebatnya lagi, Zahavi termasuk pemain yang hobi unjuk gigi di laga big match. Pemain berusia 30 tahun ini total mencetak empat gol di semua laga derbi Guangzhou R&F musim 2017.

 

Omar Abdulrahman

Terkenal berkat umpan-umpan dan dribelnya yang menawan, pemain berusia 26 tahun ini termasuk salah satu yang terbaik di posisinya dalam tingkat Asia. Di paruh kedua musim 2016/2017, ia mencetak 4 gol dan 7 asis di liga domestik, lalu mengukir 7 gol dan 6 asis di Liga Champions Asia. Dalam waktu dekat, ia diyakini akan segera merapat ke klub-klub papan atas Eropa.

 

Yu Kobayashi

Di musim pertamanya sebagai kapten, Kobayashi sukses menyarangkan 23 gol sekaligus membawa Kawasaki Frontale meraih gelar juara liga domestik. Oleh karenanya, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik dan top skor.

Sepasang penghargaan tersebut terakhir kali diraih berbarengan oleh legenda Sanfrecce Hiroshima, Hisato Sato, pada 2012. Kemampuan Kobayashi termasuk komplet. Selain penyerang, ia juga bisa ditempatkan di sektor sayap. Timnas Jepang wajib membawa pemain yang satu ini ke Rusia 2018.

 

Lee Jae-sung

Salah satu gelandang terbaik Korea Selatan, yang mewarnai tahun 2017-nya dengan performa kelas atas. 8 gol dan 10 asis dibuatnya di 28 laga, yang membantu timnya meraih gelar juara K League Classic ketiga dalam empat tahun terakhir.

Pemain berusia 25 tahun ini termasuk serbabisa, sangat kreatif, dan pekerja keras. Tak heran jika ia dinobatkan sebagai pemain terbaik K League Classic musim lalu, dan diyakini akan memiliki masa depan yang cerah.

 

Omar Khrbin

Haram hukumnya jika melewatkan nama pemain terbaik Asia 2017 di daftar ini, dan kami sependapat dengan AFC untuk menempatkan Omar Khrbin di podium tertinggi. 24 gol dari 33 pertandingan menjadi bukti sahih ketajamannya di Al-Hilal, dilengkapi dengan kesuksesan meraih trofi juara liga domestik dan menembus final Liga Champions Asia.

Tak hanya di klub, Khrbin juga tajam di tim nasionalnya. Suriah dibawanya lolos ke babak play-off Piala Dunia 2018, setelah mencetak sepasang gol ke gawang Qatar pada akhir Agustus lalu.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.