Sebuah umpan jauh dikirimkan dari tengah lapangan. Di dekat kotak penalti lawan, seorang penyerang sudah menunggu untuk menyantap umpan sedap itu. Bola awalnya sempat terlepas dari jangkauannya, tapi ajaibnya bisa kembali ke kakinya.
Di saat itu juga, ia sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan. Dengan sedikit sentuhan sambil terjatuh, ia berhasil mencetak gol pertamanya di laga itu. Rekan-rekannya memberi selamat, para penonton bersorak, dan komentator berteriak:
“Darrel The Barrel… Yeeess it’s in! Darrel The Barrel has equalized!”
Tunggu, tunggu. Darrel The Barrel? Siapakah dia?
Tenang, Tribes tidak perlu khawatir predikat kalian sebagai pencinta fanatik sepak bola dipertanyakan, karena pria yang satu ini memang hanya berstatus pemain amatir di Sunday League. Lalu apa yang membuatnya sangat istimewa sampai namanya begitu populer di dunia maya?
Pertama adalah karena ia aslinya seorang kiper, dan di pertandingan ini menjadi penyerang lalu mencetak hat-trick. Kedua, karena posturnya yang sangat gemuk sehingga sama sekali tidak mencerminkan sosok olahragawan. Ketiga, selebrasinya yang mengundang gelak tawa.
Usai mencetak gol pertama, Darrel hanya merayakannya dengan berlari-lari kecil ke tengah lapangan sambil sedikit menahan sakit di kakinya. Namun di gol kedua, kegembiraan tersebut tak dapat ia tahan lagi.
Setelah melakukan sepakan first-time menyelesaikan umpan silang yang diberikan rekannya, Darrel berlari ke luar kotak penalti, dan melakukan roll depan. Persis seperti gerakan yang pernah kita lakukan saat pelajaran Penjaskes di sekolah!
Luar biasa, Darrel The Barrel. Dua gol dicetaknya dan ia menunjukkan kelenturan tubuhnya dengan roll depan, seakan tak terpengaruh dengan perutnya yang buncit. Mamayo!!
Tak berhenti sampai di situ, Darrel kemudian menuntaskan laga dengan gol ketiganya lewat tendangan placing khas pemain kelas dunia. Komentator pun sampai dibuat tak percaya dengan aksinya, dan… lagi-lagi selebrasi roll depan dilakukannya! Maknyus, Darrel The Barrel!
Hat-trick Darrel kemudian mengantar timnya, Team Hales, meraih kemenangan dengan skor 11-2 kontra Team Randle, di pertandingan amal yang digelar di kandang Tamworth FC, salah satu klub Sunday League.
Selain Darrel, sorotan di laga itu juga tertuju pada seorang pemain Liga Primer Inggris, yakni Marc Albrighton, penggawa Leicester City. Akan tetapi, Albrighton bermain sebagai lawan Darrel, alias di tim yang kalah.
Pertandingan tersebut diselenggarakan untuk mengenang para korban terorisme di Tunisia pada 2015, yang di antaranya adalah ayah tiri Darrel dan ibu mertua Albrighton. Adik ipar Albrighton, Conor Fulford, juga ikut serta di laga itu, memakai jersey Leicester City pemberian gelandang The Foxes tersebut.
Sepak bola, di tengah geliat industri dan target-target tinggi yang diusung saat ini, masih bisa menunjukkan keceriaannya. Walau hanya bertajuk laga amal, tapi aksi Darrel Hales telah mengingatkan kita bahwa, tak selamanya sepak bola bertujuan untuk meraih trofi dan materi.
Untuk video cuplikan aksi Darrel, bisa kalian lihat di sini
Ronaldo who? Messi who?
This is Darrel 'The Barrel' Hales. pic.twitter.com/5EHBuAXcXW
— Suporter TV FC™ (@SuporterTVFC) December 27, 2017
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.
