Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) akan segera menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi sepak bola lokal mereka. Ini dikonfirmasi pada pertemuan FAT pada hari Rabu, 20 Desember 2017 lalu.
Presiden FAT, Somyot Poompanmuang, mengumumkan bahwa penerapan pertama untuk VAR akan diujicobakan pada pertandingan Piala Champion Thailand (semacam Community Shield) yang akan dilaksanakan di di Stadion Supachalasai. Laga ini mempertemukan antara juara Liga Thailand, Buriram United, dan pemenang Piala Thailand, Chiangrai United, pada awal tahun 2018. Setelah itu, teknologi tersebut akan diterapkan pada kasta utama Liga Thailand 2018, yang akan dimulai pada 9 Februari 2018.
Maka, Somyot mewajibkan berbagai organisasi sepak bola nasional mereka untuk mempelajari keefektifan penggunaan teknologi tersebut. Tujuannya untuk mempertimbangkan kesiapan masing-masing tim peserta Liga Thailand dan biaya yang akan dikeluarkan oleh implementasinya.
FAT memang sedang berusaha mengadakan berbagai terobosan sebagai usaha untuk memperbaiki standar para wasit. Apalagi, Thailand diguncang skandal match-fixing (pengaturan pertandingan) pada akhir November 2017 lalu.
Pada akhir November lalu, hasil penyelidikan mengungkap empat pertandingan di Liga Thailand selama tahun 2017, yaitu satu di bulan Juli dan tiga di bulan September, terindikasi match-fixing. Dampaknya, dua belas oknum terseret menjadi tersangka. Kedua belas orang tersebut, ditahan atas tuduhan “menerima uang suap untuk menjual pertandingan” dengan kata lain memanipulasi skor. Mereka ditangkap sebelum kemudian dibebaskan dengan uang jaminan, seperti dikabarkan Fox Sports Asia.
Kasus ini juga melebar ke tujuh belas orang wasit yang dicurigai menerima uang suao. Selain itu, tiga pemain klub Navy Club dan seorang pemain dari Nakhon Ratchasima, diduga menerima uang suap sebesar 6.100 dolar AS untuk mengatur hasil pertandingan.
Maka, diadopsinya teknologi VAR memang terlihat sebagai usaha pengendalian kerusakan, sekaligus publikasi positif untuk merespons pemberitaan tersebut. Apalagi, Liga Thailand saat ini menduduki peringkat lima di wilayah Asia bagian timur.
Sistem VAR sendiri telah digunakan di beberapa liga besar di dunia, termasuk Bundesliga Jerman dan Serie A Italia. Dua liga bergengsi lain kemungkinan besar akan ikut menggunakannya, yaitu Liga Primer Inggris dan La Liga Spanyol.
Teknologi tersebut juga telah diuji langsung oleh federasi sepak bola dunia, FIFA, meski sampai saat ini belum diputuskan apakah akan menggunakan sistem ini di Piala Dunia tahun depan. Ini menandakan pengelola liga Thailand sepertinya sudah berpikir jauh ke depan dalam hal pengelolaan kualitas liga sepak bola mereka.
Indonesia kapan menyusul?
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.