Anda tentu penasaran mengapa Jose Mourinho terus menurukan pemain muda berusia 20 tahun, Scott McTominay. Manajer Manchester United tersebut tentu ingin mematahkan anggapan bahwa ia memiliki kecenderungan untuk memadamkan karier seorang pemuda yang tengah berkembang. Yang terjadi kepada Mohamed Salah dan Kevin de Bruyne jelas menunjukan hal tersebut. Meskipun demikian, sosok seorang Scott McTominay memang bukan sesuatu yang bisa dilewatkan begitu saja.
Nemanja Matic menyebut McTominay akan menjadi pemain besar suatu saat nanti. Pelatih tim akademi United merekomendasikan namanya untuk naik ke tim senior sejak musim lalu. Jose jelas penasaran dengan pemain mudanya tersebut. Musim ini, pemuda pemain kelahiran Lancaster ini sudah bermain tujuh kali di semua ajang, termasuk ketika United menang di kandang Arsenal pada pekan pertandingan ke-16.
Paul Scholes baru?
Perawakannya kecil, tetapi tenaganya besar. Ketika melihat sosoknya, Anda tentu teringat dengan gelandang mungil lain yang namanya begitu disanjung di Old Trafford. Melihat McTominay beraksi di lapangan sedikitnya membuat orang banyak teringat dengan Paul Scholes, karena memang keduanya memiliki cerita soal awal karier yang hampir serupa.
Disebutkan bahwa Scholes tidak mengesankan Sir Alex Ferguson dan tim pelatih akademi United karena perawakannya yang kecil. McTominay juga memiliki kejadian yang hampir serupa. Ia mengalami waktu yang amat sulit di masa-masa awalnya di tim cadangan United. Untungnya, masa modern memiliki obat penumbuh badan yang hasilnya jitu. Pada tahun 2015 lalu tinggi McTominay adalah lima kaki enam inci atau sekitar 167 sentimeter. Kini, tingginya sudah mencapai enam kaki empat inci atau sekitar 193 sentimeter.
Perkembangan hebatnya bukan saja soal tinggi badan, tetapi juga bagaimana permainannya berkembang dari waktu ke waktu. McTominay sebenarnya bermain sebagai penyerang di level akademi. Warren Joyce, pelatih tim U-21 United, kemudian mengubah posisinya ke gelandang. Pernah bermain sebagai pemain depan membuat aspek penyerangan dari McTominay sangat baik. Gelandang box-to-box yang agresif, begitu cara Joyce mendeksripsikan mantan anak asuhnya yang kini sudah bermain untuk tim senior Manchester United tersebut.
Penampilannya musim lalu bersama tim U-21 United pun mengesankan. Ia bermain sembilan kali, di mana pertandingan terbaiknya adalah ketika berhadapan dengan tim muda Tottenham Hotspur dan Manchester City, serta satu gol yang ia lesakan di ajang Manchester Senior Cup melawan Blackpool, ditambah dua laga di Liga Primer Inggris.
Dari Darron Gibson sampai Tom Cleverley, semua alumnus akademi United yang bermain di posisi gelandang diproyeksikan untuk bisa menjadi suksesor Scholes. Tetapi, menyamakan Scholes dengan McTominay jelas bukan sesuatu yang baik, karena ada banyak perbedaan antara gelandang dari dua generasi yang berbeda ini. Yang pasti, United tidak mesti khawatir terkait masa depan mereka di posisi gelandang karena akan ada waktunya di mana bakat seorang Scott McTominay akan mekar.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia