Sriwijaya FC menggeliat di bursa transfer menjelang Liga 1 2018. Mereka merombak skuat hampir menyeluruh setelah kegagalan di Liga 1 2017 lalu. Salah satu lini yang diperkuat adalah sektor penyerang. Harapan besar mereka gantungkan kepada pemain baru asal Tajikistan, Manuchekhr Dzhalilov.
Di bawah pelatih andal Rahmad Darmawan, Laskar Wong Kito akan menjadi salah satu kandidat kuat juara di musim ini. Lini depan Sriwijaya dipastikan akan lebih mengerikan dengan kehadiran Dzhalilov. Apalagi, pemain tersebut baru saja memperoleh penghargaan bergengsi, yaitu menjadi pemain terbaik Piala AFC 2017.
Ini akan menjadi musim pertama Dzhalilov di sepak bola Tanah Air maupun Asia Tenggara. Sebelumnya, penyerang kelahiran 27 September 1990 itu memperkuat dua klub Rusia, Lokomotiv-2 Moskow dan Neftekhimik Nizhnekamsk, serta klub Tajikistan, Istiklol.
Sebagai warga Tajikistan yang merupakan negara pecahan Uni Soviet, Dzhalilov cukup beruntung dapat menimba pengalaman di salah satu liga cukup baik Eropa, yaitu Liga Rusia. Ketajamannya sebagai penyerang sayap benar-benar ditempa meskipun hanya berlaga di kasta bawah. Barulah pada tahun 2015, ia mudik ke Tajikistan untuk memperkuat Istiklol, klub yang berbasis di ibu kota negara tersebut, Dushanbe.
Pada saat baru bergabung dengan klub yang berdiri pada tahun 2007 ini, Istiklol sedang merintis masa kejayaan dengan mencapai final Piala AFC 2015 dan mengejar juara Liga Tajikistan. Dzhalilov pun menjelma menjadi ujung tombak mematikan dengan sukses menjadi pencetak gol terbanyak Liga Tajikistan 2015. Meski takluk di final Piala AFC dari klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim, Istiklol mencatat sejarah di Liga Tajikistan. Klub tersebut mencatatkan gelar juara liga tiga tahun berturut-turut.
Pada saat bergabung dengan Laskar Wong Kito, Dzhalilov sedang berada dalam periode terbaik sepanjang kariernya. Ia baru saja membawa Istiklol kembali ke final Piala AFC 2017. Sayang, mereka gagal menjadi klub Tajikistan pertama yang menjuarai Piala AFC karena lagi-lagi takluk, kali ini dari juara bertahan Air Force (Irak). Namun, performa pemain bertinggi badan 175 sentimeter ini sangat impresif sehingga membuahkan pemain terbaik Piala AFC 2017.
Bintang tim nasional Tajikistan ini menjaringkan tujuh gol dalam sepuluh penampilannya di Piala AFC 2017. Bisa dibilang, Sriwijaya beruntung mendapatkan dirinya. Namun, sebaiknya, baik Dzhalilov maupun Sriwijaya, berkaca pada pengalaman buruk Juan Belencoso dan Persib Bandung pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu.
Pada awal musim kompetisi TSC 2016, Persib memenangkan tanda tangan Belencoso, pencetak gol terbanyak Piala AFC 2014 bersama Kitchee (Hong Kong). Namun, penyerang asal Spanyol ini gagal beradaptasi dengan sepak bola Indonesia dan akhirnya ditendang oleh Maung Bandung sebelum musim kompetisi berakhir.
Semoga Dzhalilov bisa cepat beradaptasi dengan rumput dan gaya hidup di Indonesia sehingga dapat menghibur kita semua. Selamat datang, Dzhalilov!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.