Dunia Asia

Teerasil Dangda, Penyerang Ikonik Thailand yang Menuju Liga Jepang

Usai delapan musim membela Muangthong United, kali ini Teerasil Dangda berkesempatan lagi untuk berkarier di luar negeri. Namun, tidak hanya sekadar sebagai pemain pinjaman seperti di Almeria dulu, melainkan secara permanen di Liga Jepang.

Berdasarkan keterangan yang diberikan kontributor Football Tribe Thailand, Okuae Keiso selaku direktur bisnis Sanfrecce Hiroshima dan Tatsuya Murama yang merupakan petinggi klub tersebut, telah tiba di Thailand kemarin (13/12) untuk memberikan tawaran resmi pada Muangthong terkait pembelian Dangda.

Menanggapi hal ini, direktur Muangthong, Ronnarit Suewaja, mengatakan bahwa Dangda sudah mendapat kabar mengenai tawaran ini, dan akan segera memberi kepastian setelah kembali dari liburan.

“Teerasil sudah mengetahui kalau Sanfrecce menginginkannya. Saya yakin dia juga pasti puas dengan tawarannya, dan segala kepastian akan didapat setelah ia pulang dari liburan di Spanyol.” ungkapnya.

Teerasil Dangda tak diragukan lagi merupakan salah satu penyerang terbaik di Asia Tenggara, bahkan Asia secara luas saat ini. Di Liga Thailand musim lalu ia mengemas 14 gol dan 13 asis dari 31 penampilan, dan di timnas Thailand telah mengukir 42 gol dari 91 caps. Jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit, padahal usianya baru 29 tahun.

Jika nantinya resmi berlabuh di Liga Jepang, akan menjadi klub luar negeri kempatnya di sepanjang karier pemain setinggi 183 sentimeter tersebut. Sebelumnya, Dangda pernah menimba ilmu di akademi Manchester City, bersama Suree Sukha dan Kiatprawut Saiwaeo, tapi tak bisa tampil di tim senior karena permasalahan izin kerja atau work permit.

Dangda kemudian dipinjamkan ke Grasshopper II di Liga Swiss, dan juga sempat berkarier di La Liga bersama Almeria. Namun, hasilnya kurang memuaskan.

Di Grasshopper tak ada satupun gol yang dicetaknya dari enam laga, dan di Almeria hanya sebiji gol yang ia persembahkan, itupun di Copa del Rey. Akan tetapi, Dangda menjadi pengukir rekor sebagai pemain Thailand pertama yang merumput di Spanyol dan berhasil mencetak gol.

Tampaknya, rezeki Dangda memang ada di Liga Asia. Muangthong dibawanya menjuarai Liga Thailand empat kali, lalu dari prestasi individu ia tiga kali menyabet gelar top skor Piala AFF, dan sekali menjadi top skor Liga Thailand sekaligus pemain terbaik pada 2012. Kini, ia bersiap melebarkan sayap ke salah satu liga terbaik di Asia.

Uniknya, Kawasaki Frontale yang merupakan kampiun J1.League musim lalu konon lebih dulu tertarik mendatangkan Dangda, tapi justru rival mereka, Sanfrecce Hiroshima, yang menikung secara diam-diam untuk mendatangkan pemain yang sering menjadi mimpi buruk timnas Indonesia ini.

Musim lalu Sanfrecce berhasil selamat dari degradasi usai unggul tipis satu poin dari Ventforet Kofu di peringkat 17. Oleh karenanya, bursa transfer akan mereka manfaatkan sebaik-baiknya demi meningkatkan performanya musim depan, dimulai dengan merekrut Dangda.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.