Jelang akhir musim, laga-laga krusial nan panas tersaji untuk memastikan gelar juara liga domestik. Tak terkecuali di Asia, beberapa liga harus menunggu hingga pekan terakhir untuk menentukan siapa yang terbaik.
Kesebelasan terbaik selalu dihuni oleh para pemain terbaik. Berikut merupakan sebelas pemain pilihan redaktur seluruh edisi Football Tribe di kompetisi Asia bulan November lalu, yang beberapa di antaranya juga bermain apik saat berseragam timnas.
Kiper: Gu Sung-yun (Hokkaido Consadole Sapporo)
Melanjutkan performa apiknya setelah dipanggil timnas Oktober lalu, kiper berusia 23 tahun ini di bulan November mengukir dua clean sheets bagi klubnya, dari tiga laga yang dijalani. Berkat kegigihannya, klub asal utara Jepang ini sukses bertahan di J1.League dalam dua tahun beruntun, yang terakhir mereka lakukan pada 2001.
Bek: Choi Chul-soon (Jeonbuk Motors)
Baik di timnas maupun klub, performa Choi sama bagusnya di bulan November. Di akhir musim K.League ia dinobatkan sebagai bek kanan terbaik, dan di laga internasional melawan Serbia ia memberi asis untuk gol Son Heung-min. Sebuah apresiasi yang layak untuk kerja kerasnya bulan lalu.
Bek: Jalal Hosseini (Persepolis)
Dari empat laga yang dilakoni Persepolis bulan lalu, tak ada satupun gol yang bersarang ke gawang mereka, dan Jalal Hosseini memiliki andil besar di dalamnya. Salah satu performa terbaiknya adalah ketika Persepolis mengalahkan sang rival abadi, Pars-e-Jonoubi Jam.
Bek: Kim Jin-su (Jeonbuk Motors)
Sempat tampil mengecewakan di Bundesliga selama 2,5 musim bersama Hoffenheim, musim ini Kim telah bangkit dengan membawa Jeonbuk menjadi kampiun K.League. Di bulan November, selain terpilih sebagai bek kiri terbaik di liga, ia juga bermain apik saat Korea Selatan melawan Kolombia, yang membuat optimisme pendukung The Taeguk Warriors membuncah tinggi karena timnya menyongsong gelaran Piala Dunia 2018 dengan pertahanan tangguh.
Gelandang: Kengo Nakamura (Kawasaki Frontale)
Setelah lebih dari satu dekade membela klub yang sama, pemain berusia 37 tahun ini akhirnya bisa merasakan gelar juara. Kepemimpinannya di atas lapangan membuat Frontale dapat bangkit dari keterpurukan setelah takluk di final Piala Levain, dengan meraih dua kemenangan krusial yang mengantarkan mereka sebagai kampiun liga domestik, yang diraih secara dramatis.
Gelandang: Son Jun-ho (Pohang Steelers)
Empat asis dibuat gelandang box-to-box ini selama November, yang mengantar Pohang meraih kemenangan 4-3 kontra Sangju Sangmu dan 4-0 melawan Gwangju FC. Ia kemudian mengakhiri kompetisi dengan gelar pemberi asis terbanyak, yang semakin mengukuhkan dirinya sebagai gelandang jempolan di Negeri Gingseng.
Gelandang: Server Djeparov (Esteghlal)
Di tengah keringnya prestasi Esteghlal musim ini, muncul secercah kabar baik, yaitu bersinarnya pemain veteran yang pernah menyabet penghargaan Pemain Terbaik Asia, yakni Server Djeparov. Memang tidak ada gol yang dibuatnya bulan lalu, tetapi visi dan umpan-umpan kuncinya berkontribusi besar pada dua kemenangan beruntun Esteghlal dengan skor 2-0.
Gelandang: Vander Luiz (Chiangrai United)
Ia selalu berbahaya ketika bola berada di kakinya. Puncaknya adalah, ketika bulan lalu sukses memberi gelar Piala FA lewat dua golnya ke gawang Bangkok United di partai final.
Penyerang: Nguyen Anh Duc (Becamex Binh Duong)
Berusia 32 tahun bukan halangan bagi Anh Duc untuk berprestasi. Dengan penempatan diri yang tepat dan penyelesaian akhir yang cerdas, ia sukses mencetak lima gol dari tiga laga bulan lalu, termasuk hattrick di pekan terakhir. Di akhir musim, ia meraih predikat top skor liga.
Penyerang: Jay Bothroyd (Hokkaido Consadole Sapporo)
Di akhir musim, tak banyak penyerang J.League yang bersinar terang seperti dirinya. Dari enam pertandingan yang dilakoni, delapan gol dicetaknya, sekaligus membawa timnya lolos dari jurang degradasi. Salah satu performa kuncinya bulan lalu adalah dua gol ke gawang Shimizu S-Pulse yang memastikan Consadole finis satu strip di atas zona merah.
Penyerang: Obafemi Martins (Shanghai Shenhua)
Walaupun di liga domestik hanya mengakhiri musim di peringkat 11, tapi pendukung Shanghai Shenhua tetap dapat berselebrasi lantaran timnya berhasil menjuarai Piala FA, yang menjadi trofi mayor pertama mereka sejak 2003.
Kredit tersendiri layak diberikan untuk eks penyerang Internazionale Milano ini. Dua gol dicetaknya di partai puncak, yang terbagi rata dalam dua leg. Gol keduanya dicetak dengan sangat indah, yakni sepakan melengkung ke pojok gawang, yang memastikan gelar turnamen domestik direbut Shanghai Shenhua, usai mengalahkan rival sekota, Shanghai SIPG, lewat agregat gol tandang.
Bagaimana menurutmu, Tribes? Apakah ada kandidat lain yang juga layak dimasukkan dalam daftar ini? Jika iya, kalian bisa menyarankannya melalui Facebook atau Twitter kami. Nantikan juga edisi Best XI Asia berikutnya di musim yang baru pada Maret 2018, ya!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.