Mungkin tak ada pesepak bola asal Vietnam yang lebih berpengaruh di abad ke-21 dari Lê Công Vinh. Ia adalah sosok penting dalam sejarah tim nasional Vietnam yang mencetak sejarah dengan menembus perempat-final Piala Asia 2007 dan keluar sebagai kampiun Piala AFF untuk pertama kalinya pada tahun 2008. Sambil menyambut hari ulang tahun ke-32 pemain kelahiran 10 Desember 1985 ini, mari kita lihat kembali karier gemerlapnya.
Sebelum menjadi ancaman bagi Indonesia dan negara-negara saingan Vietnam lain di Asia Tenggara, Vinh sudah menarik perhatian dengan selalu masuk daftar ‘Pemain Muda Terbaik Asia’ di sekitar tahun 2005 hingga 2008.
Dalam usia 23 tahun, ia sudah memecahkan rekor pemain lokal yang mencetak gol terbanyak dalam satu musim di Liga Vietnam, tepatnya pada musim 2008/2009. Lalu, pada bulan Mei 2010, ia sudah menjadi pemain lokal yang mencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Vietnam. Terakhir, pada bulan Maret 2014, lalu, Vinh menjadi pemain pertama di Liga Vietnam yang mencetak 100 gol.
Sayang, kehebatan pemain ini sudah tinggal kenangan. Kekecewaan mendalam yang dirasakannya ketika gagal membawa Vietnam ke final Piala AFF 2016, membuatnya mengambil keputusan penting: mengundurkan diri dari lapangan hijau. Padahal, usianya pada saat itu baru menginjak 31 tahun.
Publik sepak bola Vietnam berutang banyak kepada pemain yang lahir di provinsi Nghe An ini. Kita saja mungkin masih mengingat jelas aksi-aksi heroiknya di Piala Asia 2007, salah satunya mencetak gol kedua bagi Vietnam ketika menang 2-0 atas Uni Emirat Arab.
Meski hanya mencetak satu gol di kejuaraan antarnegara tertinggi Asia tersebut, kemenangan atas Uni Emirat Arab menjadi sejarah tersendiri. Vietnam menjadi tim Asia Tenggara yang mencapai perempat-final Piala Asia. Sayang, Vietnam akhirnya tunduk atas Irak yang melaju kencang menjadi juara.
Momen penting lain di karier Vinh adalah Piala Suzuki AFF 2008, ketika Vietnam menjadi juara untuk pertama kalinya. Menghadapi tim kuat Thailand di final, Vinh tampil spektakuler dengan mencetak gol kedua untuk memastikan kemenangan Vietnam dengan skor 2-1 di Bangkok.
Pada pertandingan leg kedua yang dilaksanakan di Hanoi, Vietnam nyaris kalah sebelum Vinh mencetak gol melalui sundulan kepala di menit-menit akhir yang memastikan skor imbang 1-1. Trofi Piala AFF pun terbang ke negara tersebut, dan menjadi satu-satunya keberhasilan mereka di kejuaraan antarnegara Asia Tenggara hingga saat ini.
Vinh mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari tim nasional setelah Piala AFF 2016. Namun, jika Vietnam mampu lolos ke final, ia akan mempertimbangkan ulang pengunduran dirinya dan mungkin akan bermain di klub luar negeri pada tahun 2017. Di luar dugaan, Vietnam dihentikan di semifinal oleh Indonesia dengn skor gregat 3-4. Padahal, Vietnam lebih diunggulkan melaju ke final dibandingkan Indonesia yang baru kembali ke kancah internasional setelah terkena sanksi FIFA. Kekecewaan akibat takluk dari Indonesia sepertinya terlalu mendalam, sehingga Vinh memutuskan untuk sekalian pensiun total dari sepak bola, termasuk dari klub yang terakhir dibelanya, Becamex Binh Duong.
Sepanjang kariernya, Vinh hanya pernah membela enam klub, yaitu Song Lam Nghe An, Ha Noi T&T, Ha Noi FC, Becamex Binh Duong, dan dua klub luar negeri. Pria yang memperistri penyanyi Thuy Thien ini pernah memperkuat Leixoes di Liga Portugal dan klub Jepang Consadole Sapporo.
Selamat ulang tahun, Le Cong Vinh!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.