Sebelum kita membahas opsi kapten untuk Gameweek (GW) 13, mari kita bahas dulu opsi-opsi kapten pekan lalu. Dua kandidat yang direkomendasikan di pekan lalu berhasil tampil sesuai ekspektasi. Adalah Romelu Lukaku dan Wilfried Zaha yang sama-sama berhasil mencetak satu gol ke lawan yang mereka hadapi. Total 13 poin berhasil didapatkan oleh kedua pemain tersebut.
Berbeda dengan keduanya, Harry Kane kembali tampil mengecewakan. Penyerang Inggris itu tampak kesulitan mendobrak pertahanan Arsenal yang baru kebobolan empat kali saat bermain di Emirates Stadium musim ini. Akibatnya, Kane pun gagal meneruskan tren positifnya yang selalu mencetak gol dalam derbi London Utara.
Lalu bagaimana dengan pekan besok? Berikut beberapa kandidat kapten untuk GW 13 yang bisa manajer pertimbangkan:
Leroy Sané (lawan Huddersfield Town, tandang)
Pro: Sedang on fire-nya Sané membuat dirinya layak untuk dipertimbangkan sebagai kapten pekan ini. Di empat pertandingan terakhir, gelandang muda Jerman ini sukses menyumbangkan dua gol dan tiga asis untuk timnya, Manchester City.
Menghadapi Huddersfield, Sané akan ditopang dengan status timnya yang superior ketika bermain tandang. The Citizens merupakan tim tandang dengan catatan gol paling banyak di Liga Inggris sejauh ini, yaitu sebanyak 16 gol.
Menariknya lagi, jika dibandingkan dengan lini serang Manchester City yang lain, seperti Sergio Aguero, Gabriel Jesus, atau Raheem Sterling, Sane lebih mungkin dimainkan sejak awal di pekan ini karena diistirahatkan di ajang Liga Champions tengah pekan ini.
Kontra: Performa tandang Sané masih kalah bagus dibandingkan performa kandangnya. Dirinya hanya mencatatkan 25 poin saat bermain tandang, berbanding jauh dengan 55 poin yang diperolehnya saat bermain di depan publiknya sendiri.
Selain itu, Huddersfield pun bukan lawan yang bisa dipandang sebelah mata. Tim asuhan David Wagner itu memiliki pertahanan yang cukup solid ketika bermain di kandang, dengan hanya kebobolan enam kali dalam enam laga kandang atau rata-rata hanya sekali kebobolan per pertandingan.
Romelu Lukaku (lawan Brighton & Hove Albion, kandang)
Pro: Nama Lukaku hadir lagi pekan ini karena kembali bermain di kandang. Seperti yang telah diketahui, Lukaku merupakan salah satu pemain yang jago kandang. Penyerang Belgia itu baru sekali gagal mencetak poin di enam laga kandang yang telah dijalaninya.
Timnya pun demikian. Menjamu Brighton pekan ini, Manchester United memiliki keunggulan karena bermain kandang. The Red Devils merupakan tim yang selalu meraih kemenangan di Liga Inggris ketika bermain di kandang, selain Arsenal. Jumlah golnya pun merupakan kedua yang tertinggi dibandingkan tim-tim kandang lain, yaitu sebanyak 19 gol.
Kontra: Pertahanan solid Brighton bisa mengurangi potensi menyerang Lukaku pekan ini. Tim asal East Sussex itu hanya kebobolan enam kali dan mencatatkan tiga kali clean sheet dalam enam laga tandang.
Lukaku juga bukan merupakan pilihan kapten yang eskplosif karena sulit mendapatkan bonus poin. Jika dibandingkan penyerang-penyerang premium lain, seperti Sergio Aguero, Gabriel Jesus, Alvaro Morata, dan Harry Kane, Lukaku jarang mendapatkan bonus poin ketika “hanya” mencetak satu gol.
Alvaro Morata (lawan Liverpool, tandang)
Pro: Bagi yang menyukai tantangan, Anda bisa memilih Morata sebagai kapten di pekan ini. Dibandingkan dua kandidat sebelumnya yang menghadapi lawan yang tergolong ringan, Morata akan menghadapi lawan yang berat, yaitu Liverpool.
Meski terkesan tidak menarik, Morata dan kolega memiliki catatan baik saat bertanding di Anfield. Chelsea tidak pernah kalah dalam lima pertemuan terakhir ketika Liverpool menjadi tuan rumah.
Secara individu, Morata pun telah kembali pada performa terbaiknya setelah pulih dari cedera. Dua gol dan dua asis mampu dicatatkannya dalam tiga pertandingan terakhir.
Bermain tandang juga menjadi keunggulan dari Morata. Penyerang asal Spanyol itu baru sekali gagal mencetak poin dalam lima kali penampilan tandang musim ini.
Kontra: Dalam lima pertemuan terakhir, Chelsea memang tidak pernah kalah ketika bermain di Anfield. Namun, pertemuan antara keduanya jarang menghasilkan pesta gol.
Chelsea maksimal hanya mencetak dua gol. Bahkan jika dipersempit, hasil pertandingannya dalam tiga pertemuan terakhir selalu sama, yaitu hanya 1-1.
Selain itu, musim ini pertahanan Liverpool juga sulit ditembus ketika bermain di Anfield. Tim asuhan Jürgen Klopp itu baru kebobolan sekali dalam enam laga tandang. Ini tentunya sedikit menurunkan potensi menyerang Morata di pekan ini.
Data diolah dari: Situsweb FPL dan WhoScored
Author: Aldo Sahala (@aldosahala)