Penyerang andalan Tottenham Hotspur, Harry Kane, memang tengah mengalami pekan yang buruk setelah timnya harus takluk melawan seteru beratnya, Arsenal. Di laga itu, Kane memang tampil kurang memuaskan, tak mampu berkutik akibat penjagaan Shkodran Mustafi, bahkan harus mendapatkan kartu kuning.
Meskipun begitu, satu permainan buruk yang Kane jalani tentu tak dapat menutupi fakta bahwa ia adalah bagian integral dari skuat Spurs, sekaligus salah satu finisher muda terbaik saat ini. Menjadi top skor Liga Primer Inggris dua kali berturut-turut tentu menaikkan value Kane, dan ia kini menjadi salah satu incaran klub-klub top termasuk Real Madrid.
Namun, juru gedor utama timnas Inggris ini membuat pernyataan yang menenangkan bagi semua pendukung Spurs. Kane menyatakan bahwa ia hanya ingin menghabiskan karier sepak bolanya bersama klubnya saat ini.
“Tujuan saya adalah bermain hingga waktu pensiun nanti hanya bagi Tottenham,” ujar penyerang berusia 24 tahun ini dilansir dari Goal.
“Kami memiliki skuat yang fantastis, manajer yang luar biasa, tempat latihan yang bertaraf dunia, dan kami akan mendapatkan stadion baru sebentar lagi. Saat ini semua berjalan baik bagi saya, dan saya senang berada di sini.”
Mengingat jalan karier Kane yang sebenarnya tak mudah, wajar rasanya ia begitu mencintai Spurs. Menariknya, Kane sebenarnya sempat terdaftar sebagai anggota akademi Arsenal ketika usianya masih belasan, namun ia tak bertahan lama, dan akhirnya bergabung ke akademi Spurs di tahun 2004.
Menapaki karier sejak muda bersama The Lilywhites, pria kelahiran Walthamstow ini tak serta merta bermain bagi tim senior Spurs ketika usianya mencukupi. Ia sempat menjalani masa-masa peminjaman bersama beberapa klub divisi bawah, seperti Leyton Orient, Millwall, Norwich City, dan Leicester City.
Kane baru menjalani debutnya di Liga Primer Inggris bersama Spurs di musim 2013/2014 di bawah asuhan Tim Sherwood, namun, musim 2014/2015 adalah musim breakthrough baginya. Kehadiran Pochettino berhasil men-transformasi-kan Kane menjadi penyerang yang haus gol, dan terbukti hingga kini kerja sama keduanya berbuah manis bagi klub.
Kane tentunya memiliki hutang kepada Spurs yang tetap percaya kepadanya, dan kepada Pochettino yang telah berhasil mengubahnya menjadi penyerang kelas dunia.
Meskipun begitu, tentu saja ucapan Kane tak dapat menjamin 100 persen bahwa ia benar-benar akan menghabiskan karier bersama Spurs, terlebih apabila klub asal London Utara ini hanya berjalan di tempat. Memang, Pochettino telah berhasil membawa Spurs jadi lebih diperhitungkan, namun tentu ambisi Kane sebagai pesepak bola akan dipertanyakan apabila ia menolak klub sekelas Real Madrid jika Spurs tak mampu menaikkan peringkatnya. Namun, di satu sisi, tentu menyenangkan melihat bahwa loyalitas terhadap klub masih ada di zaman yang sangat dipengaruhi uang seperti saat ini.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket