Posisi gelandang serang dapat dikatakan sebagai posisi yang sangat vital di sepak bola. Seorang gelandang serang memiliki tugas utama untuk mengkreasikan serangan timnya (menjadi playmaker), namun ia juga harus memiliki kemampuan untuk mencetak gol dan mendribel bola dengan mahir apabila ingin dikatakan sebagai gelandang serang yang komplet.
Berbicara mengenai gelandang serang terbaik di dunia, tentu ada beberapa nama yang menjadi yang terdepan. Sebut saja Kevin de Bruyne, yang menjelma menjadi sosok gelandang sempurna selepas kepergian dari Chelsea, lalu ada Isco Alarcon di Real Madrid, Philippe Coutinho yang menjadi incaran Barcelona, dan Eden Hazard, seorang gelandang serang yang digadang-gadang menjadi penerus Cristiano Ronaldo.
Namun, ada satu nama yang kini mulai menasbihkan namanya sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Ia adalah Christian Eriksen, gelandang serang timnas Denmark milik Tottenham Hotspur.
Gelandang serang berusia 25 tahun ini tergolong sebagai pemain yang komplet. Eriksen adalah pengatur serangan yang jago, berbekal visi dan operan penuh presisi yang ia miliki. Namun tak hanya itu kelebihan yang ia miliki, Eriksen juga lihai dalam mencetak gol, terlebih dari luar kotak penalti karena teknik sepakannya yang berkelas. Ia juga mampu untuk mengeksekusi bola mati dengan baik, dan memiliki dua kaki yang sama bagusnya.
Bukti ketajaman Eriksen ini dibuktikan sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa. Menjadi tumpuan timnas Denmark, Eriksen berhasil menjadi top skor ketiga kualifikasi zona Eropa dengan 11 gol dari 12 penampilan! Catatannya lebih baik dari penyerang papan atas seperti Alvaro Morata, Ciro Immobile, dan rekan setimnya di Spurs, Harry Kane. Hanya Cristiano Ronaldo (15 gol) dan Robert Lewandowski (16 gol) yang terbukti lebih baik ketimbang Eriksen.
Di partai pamungkas babak play-off leg kedua melawan Irlandia, pemain yang mengenakan nomor punggung 23 di Spurs ini menjadi pahlawan negaranya setelah trigolnya berkontribusi dalam kemenangan Denmark dengan skor mencolok 5-1. Eriksen menjadi salah satu faktor terkuat kelolosan The Danish Dynamites ke Rusia tahun depan.
Baca juga: Hattrick Christian Eriksen Antarkan Denmark ke Rusia
Puja-puji pun datang kepadanya. Age Haraide, manajer timnas Denmark, mengatakan bahwa anak asuhnya ini adalah salah satu pemain yang terbaik di dunia saat ini.
“Mungkin memang sulit untuk mengurutkan, namun saya melihat permainannya bersama Tottenham kala melawan Real Madrid, dan saya yakin ia adalah salah satu yang terbaik di Eropa di posisinya saat ini, ujar Haraide dilansir dari SkySports.
“Eriksen mampu mencetak gol, menciptakan asis, dan mencari ruang kosong. Ia bukanlah seorang penyerang seperti Messi atau Ronaldo, ia adalah seorang gelandang, namun dengan kemampuan seperti itu, ia termasuk dalam 10 pemain terbaik di dunia.”
Pujian juga datang dari rekan setimnya di Spurs, Eric Dier. Berbicara kepada SkySports, gelandang bertahan yang baru-baru ini bermain sebagai kapten timnas Inggris itu mengatakan bahwa Tottenham sangat beruntung memiliki Eriksen saat ini. Menurutnya, performa Eriksen tengah bagus-bagusnya, dan ia berharap rekan setimnya itu mampu meneruskan performa positifnya.
Saat ini, Tottenham tengah berada di jalur yang tepat bersama Mauricio Pochettino. Perlahan-lahan, manajer asal Argentina itu berhasil mengubah The Lilywhites menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Eropa. Salah satu kerja Poch tentunya adalah mengembangkan Eriksen, yang ia jadikan poros kegemilangan Spurs bersama Kane, Toby Alderweireld, dan Hugo Lloris.
Yang menjadi masalah bagi Eriksen adalah, pujian yang ia dapatkan tak sebesar nama-nama yang sudah disebutkan di paragraf awal. Salah satu penyebabnya adalah karena ia tak kunjung mendapatkan trofi sebagai pemain. Jika melihat pemain-pemain yang disebutkan di atas, mereka semua bermain di klub-klub elite Eropa yang menjadi juara di liga masing-masing. Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Tottenham kini tengah berpenampilan baik di Liga Primer Inggris dan Eropa, bukan tidak mungkin mereka akan merebut trofi mayor dalam waktu dekat.
Namun, apabila ia tak kunjung mendapatkan trofi bersama Spurs, dengan kualitas yang ia miliki, rasanya ia cocok bergabung dengan klub yang lebih elite seperti Barcelona, Real Madrid, atau Bayern München. Eriksen bisa menjadi opsi lain apabila Barca kembali gagal mendapatkan Coutinho, atau ia juga bisa menjadi tandem sempurna Robert Lewandowski di Bayern. Mengingat kemampuannya saat ini, rasanya Eriksen mampu untuk bermain di semua klub besar di dunia. Terlebih usianya saat ini masih 25 tahun, Eriksen dapat menjadi aset berharga untuk beberapa tahun ke depan.
Namun, di musim ini, Eriksen memiliki kesempatan untuk benar-benar mematenkan statusnya sebagai salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Bersama Tottenham, ia memiliki kesempatan untuk membawa klubnya menjadi yang terbaik di Inggris, dan melaju jauh di Liga Champions, terutama setelah mampu menjungkalkan Real Madrid.
Bersama Denmark, kelolosan ke Piala Dunia 2018 nanti dapat menjadi medium bagi sang gelandang serang untuk menunjukkan kebolehannya di ajang sepak bola terakbar di dunia. Bila tampil bagus di Rusia nanti, dapat dipastikan nilai Eriksen akan bertambah tinggi, bahkan bukan tidak mungkin ia akan sejajar dengan pesepak bola terbaik di dunia saat ini.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket