Eropa Inggris

Mengintip Masa Depan bersama Kevin De Bruyne

“Hanya dengan satu instruksi, ia langsung tahu apa yang harus dilakukan. Kevin De Bruyne membuat asis yang luar biasa dan mampu melihat ruang lebih baik ketimbang pemain lain. Ia pemain yang komplet dan kami beruntung memilikinya. Ia selalu optimis dan menjadi salah satu kapten kami,” ucap Pep Guardiola setelah Manchester City menggunduli Liverpool.

Laga City melawan Liverpool berakhir berat sebelah, terutama setelah Sadio Mane mandi lebih cepat lantaran mendapat kartu merah. Setelah pemain asal Senegal tersebut diberi kartu merah, Liverpool kehilangan cara untuk bertanding. Skor akhir adalah lima untuk City dan kosong untuk The Reds. Hasil yang memalukan.

Namun, meski berakhir dengan skor mencolok, sebenarnya pertandingan berjalan cukup seimbang selama kurang lebih 12 menit. Tepatnya sebelum Mane diusir wasit, laga City dan Liverpool sangat menarik. Dan satu nama sangat dominan selama 12 menit itu. Penetrasinya, seleksi umpan, hingga kemauan untuk menekan lawan. Kevin De Bruyne sangat menyulitkan Liverpool

Yang berbahaya adalah visi melihat ruang dan menerjemahkan pergerakan kawan. Seperti yang disampaikan Guardiola, De Bruyne diberkahi dengan kemampuan melihat ruang untuk dieksploitasi. Visi tersebut didukung oleh kecepatan berpikir dan bertindak. Sehingga, produk dari De Bruyne cukup sulit diantisipasi lawan.

Gol Sergio Aguero adalah bukti tingkat intelegensi De Bruyne. Ketika Liverpool gagal menguasai bola dekat lapangan tengah, mata De Bruyne tak hanya tertuju kepada bola yang sempat sedikit melambung. Pemain asal Belgia ini melihat pergerakan cerdik yang dilakukan Aguero. Penyerang asal Argentina ini masuk di antara dua bek tengah Liverpool yang jaraknya kacau.

Maka, begitu bola mendarat di kakinya, De Bruyne langsung bertindak. Ia lepaskan umpan terobosan cantik menembus dua lini Liverpool untuk membuat Aguero berhadapan satu lawan satu dengan Simon Mignolet. Tanpa kecepatan berpikir De Bruyne, Aguero belum akan memecahkan rekor  pencetak gol terbanyak dari wilayah non-uni Eropa dengan 124 gol.

Bukti lain dari level elite De Bruyne adalah ketika ia mengirim umpan silang dengan akurasi mematikan untuk Gabriel Jesus. Sebelum melepas umpan silang, mantan pemain Chelsea ini mengecoh bek kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold, untuk menciptakan ruang di sisi kanan lapangan.

Mendapatkan ruang dan waktu yang ideal, De Bruyne memastikan pemosisian diri Gabriel Jesus terlebih dahulu. Aksi ini menunjukkan ketenangan yang luar biasa di tengah tekanan, mengingat Alexander-Arnold kembali menekan pemain yang diboyong City dari Wolfsburg ini. Sekali melirik, De Bruyne melepas umpan silang tajam.

Coba pembaca perhatikan kembali lintasan bola hasil umpan silang De Bruyne untuk Gabriel Jesus. Umpan silang itu cepat dan tajam, dengan ketinggian posisi lintas persis di kepala Gabriel Jesus ketika melompat. Oleh sebab itu, penyerang belia asal Brasil tersebut tak kesulitan mengubah arah umpan silang menuju gawang.

Previous
Page 1 / 2