Tuntas sudah pagelaran sepak bola profesional bertajuk Go-Jek Traveloka Liga 1, dengan menahbiskan Bhayangkara FC sebagai juara, dan sederet pencapaian lainnya yang juga layak diapresiasi dan diberi pengakuan khusus.
Untuk pencapaian individu, beberapa pemain tampil sangat apik sepanjang musim, dan layak digabungkan dalam susunan sebelas pemain terbaik di Liga 1. Siapa saja mereka? Berikut Football Tribe Indonesia telah merangkumnya yang disertai hasil voting melalui akun Twitter kami:
Kiper
Andritany Ardhiyasa
14 kali clean sheets dan membawa Persija Jakarta sebagai tim dengan jumlah kebobolan terminim di Liga 1, membuat kami menjatuhkan pilihan pada Andritany Ardhiyasa sebagai kiper di tim terbaik Liga 1 musim ini. Tak hanya unggul dalam sisi teknis, Andritany juga berperan besar sebagai wakil kapten Macan Kemayoran. Jiwa kepemimpinannya sangat dibutuhkan, terutama ketika Ismed Sofyan atau Bambang Pamungkas berhalangan tampil.
Andritany Ardhiyasa. 14 cleen sheet. Kiper Timas Senior. Mampu mengorganisir sisi belakang dan memotivasi rekan setim. Kadang jd stoper
— Rachmat Fahzry (@rikyfaz) November 13, 2017
Bek
Rezaldi Hehanussa
Bisa dibilang, pemain yang akrab dipanggil Bule ini adalah bek kiri terbaik di Indonesia saat ini. Saat menyerang, umpan silangnya akurat dan tendangan jarak jauhnya berbahaya. Lalu ketika bertahan, ia sangat sulit ditembus, baik melalui operan kombinasi maupun aksi individu.
Rezaldi Hehanussa bukan hanya aset masa depan Persija, tapi juga timnas Indonesia. Liga 1 hanyalah awal dari batu pijakannya untuk terus berkembang dan terus menjadi lebih baik, hingga kelak ketika pensiun ia dapat disejajarkan dengan para bek kiri legendaris Indonesia.
Dengan umpan semanis Zara JKT48 dan akselerasi sekencang KRL Tanah Abang-Palmerah, sudah pasti Rezaldi "Bule" Hehanusa layak dijadikan bek kiri modern terbaik Indonesia saat ini.
— L N Arunanta (@arunanta) November 13, 2017
Steven Paulle
Distribusi bolanya bagus, jago memotong umpan lawan, jarang tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, hampir selalu menerima keputusan wasit, dan berjiwa pemimpin, membuat bek PSM Makassar asal Prancis ini layak dinobatkan sebagai salah satu bek terbaik di Liga 1 musim ini. Ia juga cukup sering dinobatkan menjadi man of the match di sebuah laga, yang semakin mengukuhkan dirinya sebagai pemain kunci di skuat Juku Eja.
William Pacheco
Tinggi menjulang layaknya Tugu Monas, Pacheco merupakan sosok sentral di lini pertahanan Persija, yang hebatnya tak hanya di lini belakang, tapi juga “lini depan”. Betul, lini depan, karena lima gol yang dicetaknya musim ini membuatnya sebagai salah satu bek tengah tersubur di Liga 1, yang selalu menjadi ancaman bagi lawan-lawannya saat eksekusi bola mati.
Putu Gede Juni Antara
Untuk mengimbangi daya ledak Rezaldi di sisi kiri, maka dibutuhkan penyeimbang di sisi seberangnya, dan bek kanan Bhayangkara FC ini adalah sosok yang paling tepat, berdasarkan hasil voting di Twitter kami. Secara individu, kemampuan Putu Gede memang sangat menonjol di antara bek sayap seusianya. Umpan silangnya akurat, kuat dalam duel satu lawan satu, dan punya stamina yang menunjang untuk bertarung selama 90 menit penuh. Atribut wajib bagi bek sayap era modern.
Gelandang
Rizky Pora
Cukup sulit menentukan antara Rizky Pora, Septian David Maulana, dan Paulo Sergio di posisi ini, tetapi hingga tulisan ini dirilis, sang kapten Barito Putera memimpin voting dengan 33 persen suara.
Peran Rizky Pora di Barito Putera memang sangat vital. Tak hanya berfungsi sebagai pendulang gol, tapi juga kreator serangan plus pemimpin rekan-rekannya. Salah satu aktor kunci dibalik peningkatan pesat Barito Putera musim ini.
Wiljan Pluim
Mustahil melupakan namanya dalam susunan pemain terbaik Liga 1. Pluim memang luar biasa, bahkan di hari terburuknya saja, ia masih bisa memberi kontribusi minimal satu umpan kunci. Sebuah pertunjukan aksi yang unik, karena dengan posturnya yang tinggi, sekilas tidak terlihat kalau ia adalah playmaker jempolan.
https://twitter.com/Raindrops4storm/status/930019301662134272
Irfan Bachdim
Kejelian Widodo Cahyono Putro menggeser posisi Irfan Bachdim dari gelandang serang ke sayap kanan terbukti membawa efek masif dalam permainan Bali United. Dengan kecepatan serta visi bermainnya, Bachdim merupakan senjata mematikan Serdadu Tridatu di lini kedua, dengan torehan 9 gol dan 10 asis.
Penyerang
Samsul Arif
Di luar dugaan, di klub yang tak terlalu besar dan usia yang semakin bertambah, Samsul justru semakin ganas memgoyak jala lawan. Total 17 gol telah dikoleksinya sejauh ini, yang menjadikannya sebagai penyerang lokal paling produktif di Liga 1, unggul satu bola dari Lerby Eliandry.
Sylvano Comvalius
Haram hukumnya menepikan nama top skor kompetisi di susunan pemain terbaik. 37 gol yang dicetaknya tak hanya melampaui rekor Peri Sandria, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai calon pemain legenda Bali United. Sebuah rekor yang mungkin akan bertahan selama puluhan tahun untuk dapat kembali dipecahkan.
37 gol musim ini. Ada alasan lain untuk tidak memilih striker dengan gol sebanyak itu?
Satu kelebihan Sylvano, postur tinggi dan badan besar tapi punya speed. Tidak banyak striker bertipe seperti ini.
— As'ad Akbar (@Aassaddd) November 13, 2017
Ilija Spasojević
Datang, main, menang, kisah Spaso memang luar biasa di Liga 1 musim ini. Baru bergabung di putaran kedua, ia tak butuh waktu lama untuk langsung menyatu dengan taktik Bhayangkara FC juga sepak bola Indonesia yang cukup lama ia tinggalkan. Masa adaptasi yang singkat inilah yang menjadi kunci sukses Spaso dalam mengantar timnya menjuarai Liga 1.
Pelatih
Widodo Cahyono Putro
Bali United merupakan tim tersukses dalam melakukan pergantian pelatih musim ini. Sempat dua kali kalah beruntun di awal musim yang membuat posisi mereka terperosok di peringkat 17, Serdadu Tridatu langsung menunjukkan perbaikan performa yang signifikan di bawah komando Cak Wid.
Fadil Sausu dan Taufiq menemukan kembali performa terbaiknya, Irfan Bachdim disulap menjadi pemain sayap jempolan, dan Sylvano Comvalius tak terhentikan hingga pekan terakhir. Tak salah jika kontrak Cak Wid diperpanjang tiga tahun, karena ia juga salah satu aset berharga Bali United.
Pemain cadangan
Untuk semakin menambah kedalaman skuat, kami juga memilih tujuh pemain cadangan yang bisa melapis semua sektor di formasi ini tanpa mengurangi kualitas tim. Mereka adalah:
Muhammad Ridho (kiper, Borneo FC)
Otavio Dutra (bek tengah, Bhayangkara FC)
I Made Andhika Wijaya (bek kanan, Bali United)
Slamet Nurcahyo (gelandang serang, Madura United)
Septian David Maulana (gelandang serang, Mitra Kukar)
Terens Puhiri (sayap, Borneo FC)
Marclei Santos (penyerang, Mitra Kukar)
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.