Sebagai pesepak bola profesional, membela sebuah klub yang berasal dari kota kelahiran adalah impian yang begitu didamba. Kondisi macam ini pula yang tengah dirasakan oleh Fabio Quagliarella, penyerang veteran kepunyaan Sampdoria.
Lahir dan besar di sebuah comune bernama Castellammare di Stabia yang terletak di kota Napoli, hasrat dan keinginan Quagliarella untuk membela panji I Partenopei memang menggelegak sedari ia meretas karier di lapangan hijau.
Pada musim 2009/2010 yang lalu, sejatinya Quagliarella sudah mengenakan kostum Napoli di kompetisi Serie A. Dirinya bahkan menjadi salah satu andalan kala itu dengan mencatat 36 penampilan dan 11 gol di seluruh kompetisi.
Akan tetapi, sebuah kejadian tak terduga malah bikin karier sang pemain berlangsung prematur di ‘rumahnya’ sendiri. Kabarnya, ada sekelompok orang yang saat itu kerap meneror Quagliarella maupun keluarganya.
Merasa bahwa keamanannya tidak terjamin, Quagliarella pun meminta manajemen Napoli untuk melegonya. Tragisnya, I Partenopei justru menjualnya ke salah satu klub yang sangat dibenci suporter Napoli, Juventus. Kenyataan itu, bagi para pendukung yang tak tahu latar belakang dari keinginan hijrah Quagliarella, membuat ia dihujat dan dicap sebagai pengkhianat. Persis seperti yang dialami oleh Gonzalo Higuain saat ini.
Sampai akhirnya, pada Februari 2017 silam, Quagliarella mengungkapkan cerita masa lalunya itu kepada publik. Alhasil, kebencian yang sempat memenuhi dada tifosi Napoli terhadapnya pun perlahan-lahan meredup.
Ademnya hubungan di antara Quagliarella dan tifosi Napoli sekarang ini pula yang memunculkan kembali rumor kepulangannya ke I Partenopei. Seperti dilansir forzaitalianfootball, manajemen Napoli tertarik untuk merekrut Quagliarella di bursa transfer musim dingin nanti guna dijadikan pelapis bagi Dries Mertens. Apalagi, salah seorang penyerang Napoli, Arkadiusz Milik, juga harus menepi lama akibat cedera parah.
Walau begitu, rumor ini buru-buru dinetralisir oleh pihak Sampdoria sebagai pemilik sah dari Quagliarella. Mereka menyebut jika penyerang berusia 34 tahun itu tidak masuk ke dalam daftar jual sebab kehadirannya begitu fundamental bagi perjalanan I Blucerchiati di musim ini.
Dalam kampanye Sampdoria di musim 2017/2018, performa yang ditunjukkan Quagliarella memang sangat eksepsional. Secara keseluruhan, dirinya telah membukukan 7 gol dan 3 asis dari 12 kali tampil di seluruh ajang yang diikuti klub peraih titel Scudetto di musim 1990/1991 tersebut.
“Dirinya begitu krusial bagi tim ini dan manajemen pasti akan mati-matian mempertahankan jasanya. Lagipula, tifosi I Blucerchiati juga sangat mencintainya,” terang Antonio Romei, salah seorang kolega dekat Massimo Ferrero, presiden Sampdoria, dalam penuturannya kepada Radio Kiss Kiss Napoli.
Bermain untuk klub kota kelahiran memang sangat menarik, terlebih di pengujung karier seorang pesepak bola. Tapi mengingat keberadaan Quagliarella juga begitu penting buat Sampdoria, akankah operasi yang dijalankan Napoli ini terwujud?
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional