Eropa Italia

Siklus Apik Gonzalo Higuain di Benua Biru

Sejak didatangkan Juventus dari Napoli pada 26 Juli 2016 silam dengan mahar senilai 90 juta euro, Gonzalo Higuain kerap dicaci publik lantaran kondisi tubuhnya yang dinilai tidak ideal akibat terlalu gendut.

Ironisnya, walau senantiasa mendapat ejekan seperti itu, pemain berkebangsaan Argentina ini justru tetap konsisten dalam urusan mencetak gol. Pada musim kompetisi 2016/2017 yang lalu, Higuain yang merumput sebanyak 55 laga bersama I Bianconeri bahkan sanggup menggelontorkan 32 gol.

Jika dirata-ratakan, Higuain selalu mencatatkan namanya di papan skor setiap 115 menit sekali. Dilihat dari sisi manapun, hal ini jelas torehan yang kelewat brilian, bukan?

Di saat kritik dan sindiran dari beberapa pihak senantiasa muncul ke permukaan, namun ketajaman Higuain di depan jala lawan sama sekali tidak berkurang. Kemampuannya tetap mengerikan dan wajib diwaspadai pada pemain belakang. Lengah sedikit saja, Higuain bisa menghukum mereka dengan gol yang lahir dari kaki atau kepalanya.

Pada awal musim ini, nama Higuain sempat tenggelam karena performa cemerlang yang ditunjukkan oleh rekan senegaranya yang juga bermain untuk Juventus, Paulo Dybala. Sejumlah hasil positif yang dituai I Bianconeri baik saat mentas di Serie A maupun Liga Champions, saat itu acapkali ditentukan oleh gol-gol Dybala yang sedang on fire.

Namun seiring berjalannya waktu dan keran gol Dybala mulai sedikit macet, nama Higuain kembali muncul sebagai mesin gol yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh Massimiliano Allegri, pelatih Juventus.

Penyerang berumur 29 tahun ini kembali membuktikan ketajamannya kepada publik dengan terus menceploskan gol yang membantu Juventus meraup hasil-hasil penting dalam kampanye mereka di musim ini.

Dalam kurun empat laga terakhir yang dimainkan oleh I Bianconeri yakni versus Udinese (22/10), SPAL (25/10) dan AC Milan (28/10) di Serie A serta Sporting Lisbon (31/10) di Liga Champions, Higuain sukses menyunting empat gol dan satu asis. Gol pertamanya ke gawang Milan (Juventus menang dengan skor 2-0 lewat doppietta Higuain) bahkan tercatat sebagai koleksi gol keseratusnya di ajang Serie A. Higuain berhasil menyusul Zlatan Ibrahimovic sebagai pemain dengan gelontoran 100 gol di dua liga top Benua Biru dalam rentang 20 tahun terakhir.

Pelatih I Rossoneri, Vincenzo Montella, secara jujur menngungkapkan bahwa Higuain adalah pembeda utama yang muncul pada laga tersebut.

“Sialnya, tak semua kesebelasan punya sosok sekelas Higuain. Laga kali ini ditentukan oleh satu sosok pemain top yang mencetak gol dengan brilian”, terang Montella seperti dirilis dari footballitalia.

Di saat performa Juventus kurang meyakinkan kala bertamu ke Stadion Jose Alvalade guna bersua Sporting, Higuain lagi-lagi muncul sebagai figur kunci dengan mencetak sebiji gol di menit ke-79. Andai bekas pemain Real Madrid dan River Plate ini gagal membobol gawang Os Leoes, maka Juventus bisa saja mencicipi kekalahan keduanya di babak penyisihan grup Liga Champions musim ini.

Bermodal siklus apik yang ditunjukkan Higuain akhir-akhir ini, Juventus pun tak sepatutnya khawatir jika keran gol mereka akan seret dan sulit meraih kemenangan. Selagi bisa memberikan servis yang tepat bagi sosok yang satu ini, probabilitas datangnya gol untuk I Bianconeri pun akan selalu tinggi.

Kolomnis Bleacherreport, Andy Brassell, secara terang-terangan menyebut bahwa Higuain merupakan salah satu penyerang elite di dunia. Keberaniannya menyatakan hal itu didasari fakta bahwa semenjak pindah ke benua Eropa dari Argentina pada bulan Desember 2006 silam, Higuain selalu mampu membukukan gol.

Bahkan setelah menjalani satu setengah musim perdana di Benua Biru berbaju Real Madrid, koleksi gol Higuain tak pernah kurang dari dua digit. Dengan jumlah tertinggi dicapainya saat berkostum Napoli pada musim 2015/2016 usai mengoleksi 38 gol di seluruh ajang yang kala itu diikuti I Partenopei.

Di musim ini, Higuain sudah delapan kali mengoyak jala lawan dalam 16 penampilannya bersama Juventus pada seluruh kompetisi. Mengingat tiga lawan berikut I Bianconeri di Serie A ‘hanya’ Benevento, Sampdoria dan Crotone, maka keran gol Higuain punya peluang untuk bertambah dan rekor gol dua digit per musimnya yang sudah bertahan selama sembilan musim akan terus berlanjut.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional