Jelang berakhirnya Go-Jek Traveloka Liga 1, persaingan ketat tidak hanya terjadi di tangga juara dan zona degradasi, tapi juga dalam penghargaan individu. Rabu (8/11) kemarin, dalam rilis dari PT. Liga Indonesia (LIB), disebutkan ada tiga pemain yang masuk dalam nominasi penghargaan Pemain Terbaik.
Ketiga nama tersebut merupakan pemain asing di tiga tim papan atas, yaitu Wiljan Pluim (PSM Makassar), Paulo Sérgio (Bhayangkara FC), dan Sylvano Comvalius (Bali United). Cukup mengejutkan hanya ada tiga nominasi di penghargaan ini, dan tidak ada satupun nama pemain lokal.
Tiga nama tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan dari tim Technical Study Group (TSG). Menurut Danurwindo yang merupakan salah satu anggota TSG dan juga menjabat Direktur Teknik PSSI, ada sejumlah hal dan aspek yang menjadi penilaian untuk penghargaan ini, yaitu skill, kontribusi, pengaruh, dan perilaku.
“Bukan hanya sebagai individu. Penilaian pemain terbaik juga didasarkan pada pengaruhnya terhadap tim. Ya, tak sekadar permainannya menonjol, tapi pemain terbaik pun harus mampu tampil konsisten di level teratas, memiliki leadership, semangat dan antusias tim, menjadi role model tim, dan membawa timnya ke puncak prestasi.”
Pengumuman nama yang meraih penghargaan Pemain Terbaik Go-Jek Traveloka Liga 1 nantinya akan dilakukan pada malam seremoni. “Awarding Night Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 20 November 2017.” ujar Tigorshalom Boboy, COO PT. LIB.
Di malam penghargaan tersebut, nantinya juga akan dipilih Pemain Muda Terbaik. Dari empat pemain yang masuk nominasi, semuanya merupakan pemain lokal, yaitu Rezaldi Hehanussa (Persija Jakarta), Septian David Maulana (Mitra Kukar), dan Muhammad Arfan (PSM Makassar).
Dari nama-nama pemain terbaik yang dihuni Pluim dan kawan-kawan, cukup mengherankan beberapa pemain dengan kontribusi tak kalah besar tidak tercantum.
Andritany Ardhiyasa misalnya. Ia merupakan kiper dengan jumlah kebobolan terminim saat ini, bahkan menorehkan 14 clean sheets. Atau Slamet Nurcahyo dan Samsul Arif yang menjadi nyawa timnya masing-masing dan tidak pernah terlibat konflik di atas lapangan. Cahyo memiliki catatan 4 gol dan 11 asis, sedangkan Samsul Arif merupakan pemain lokal tersubur sejauh ini dengan 16 gol.
Nominasi penghargaan Pemain Muda Terbaik juga mengundang tanda tanya. Awan Setho dan Ilham Udin Armaiyn yang tampil prima di Bhayangkara FC tersisih, begitu pula dengan Ricky Fajrin yang tampil solid di lini belakang Bali United.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.