Melanjutkan rubrik mingguan tentang susunan sebelas pemain terbaik di lima liga top Eropa, kali ini Football Tribe menghadirkannya dengan sedikit bumbu nostalgia, karena beberapa pemain terbaik di pekan ini adalah pemain yang pernah menjadi pahlawan bagi timnya di masa lalu dan sempat merosot performanya di awal musim ini.
Siapa saja mereka dan apa saja kontribusinya?
Kiper
Thibaut Courtois
Di laga big match kontra Manchester United, Courtois kembali ke performa terbaiknya di saat yang tepat. Peluang emas Marouane Fellaini di menit-menit akhir berhasil ia gagalkan, dan berbuah clean sheet di akhir laga. Performa yang akan diharapkan Antonio Conte dapat terus terjaga demi meningkatkan performa Chelsea.
Bek
Kostas Manolas
Satu gol disumbangnya, yang menjadi gol ketiga AS Roma dari empat gol yang diceploskan ke gawang Fiorentina. Ini merupakan gol pertamanya bagi I Giallorossi di Serie A dalam dua musim terakhir, dan membuatnya sebagai bek tersubur kedua di timnya di bawah Aleksandar Kolarov jika dihitung dari seluruh ajang musim ini.
Alessio Romagnoli
Cetak gol pembuka dan berhasil mengakhiri pertandingan tanpa kebobolan, Romagnoli layak dikedepankan sebagai salah satu pemain terbaik AC Milan saat melawan Sassuolo. Di laga itu Romagnoli juga sangat dominan di lini belakang, dengan melakukan enam sapuan dan lima duel udara.
Almamy Touré
Pesta gol biasanya juga diikuti dengan hujan asis, dan Almamy Touré menjadi pemain yang mengirimkan gelontoran asis itu saat AS Monaco menang 6-0 lawan Guingamp. Tiga asis diukirnya saat itu, yang dua di antaranya dilahap oleh Adama Traoré. Dengan usia masih 21 tahun, ia bisa menjadi rising star berikutnya di Monaco.
Gelandang
Isco Alarcón
Real Madrid bangkit dengan kemenangan tiga gol tanpa balas atas Las Palmas, dan Isco menjadi bintang El Real di laga itu. selain satu gol yang dicetaknya, ia juga melakukan empat dribel sukses dan akurasi operannya mencapai 90 persen.
Kevin De Bruyne
Mimpi buruk Arsenal! Dari pekan ke pekan performanya selalu stabil, dan kini giliran The Gunners yang merana setelah sepakan De Bruyne membuka keran gol Manchester City di Etihad Stadium. De Bruyne juga menjadi pemain yang terbanyak melakukan dribel di timnya sebanyak lima kali. Sebuah penampilan yang layak diganjar man of the match.
Simone Verdi
Meski Bologna kalah, pemain lulusan akademi AC Milan ini tampil baik dengan mencetak dua gol dari tendangan bebas. Hebatnya lagi, dua gol tersebut dibuat dengan kaki yang berbeda, yaitu kanan dan kiri. Dengan brace-nya ini, Verdi telah mengoleksi tiga gol musim ini dan memiliki kesempatan besar untuk melewati raihannya musim lalu yang berjumlah enam gol di Serie A.
Penyerang
Paco Alcácer
Tak selamanya eks pemain Valencia ini menjadi pecundang, karena pekan ini ia justru menjadi pemenang dengan dua golnya ke gawang Sevilla. Di pertandingan yang dimenangkan Barcelona dengan skor 2-1 itu, Alcácer merupakan pemain terbaik di timnya dengan nilai 8,1 versi WhoScored.
Mohamed Salah
Si gesit yang mematikan, dialah Mohamed Salah. Dua golnya ke gawang West Ham United membuatnya sebagai pemain Liga Primer Inggris kedua dengan jumlah gol terbanyak, yaitu 13 gol. Hanya Harry Kane (14 gol) yang lebih baik dalam hal ini dari Mo Salah.
Kylian Mbappé
Akhirnya ia kembali ke performa terbaiknya. Dua gol dan satu asis yang diukirnya saat Paris Saint-Germain (PSG) menang 5-0 atas Angers. Dua golnya ini membuat Mbappé hanya berselisih tiga gol dari Neymar yang merupakan top skor kedua PSG dengan tujuh gol.
Arjen Robben
Satu gol dibuatnya di laga Der Klassiker kontra Borussia Dortmund, yang menjadi gol pertama dari tiga gol yang bersarang ke gawang Roman Bürki. Ini merupakan gol pertama Robben dalam lima pertandingan terakhirnya bersama Bayern München. Sebelumnya, kali terakhir ia mencetak gol adalah saat melawan Wolfsburg akhir September lalu.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.