Usai pagelaran SEA Games 2017 rampung, nama Ezra Walian lama tak terdengar di sepak bola Indonesia. Lalu bagaimana kabarnya di klubnya saat ini, Almere City FC?
Berstatus pemain baru di klub tersebut yang didatangkan pada akhir Agustus lalu, Ezra sejauh ini telah bermain delapan kali dengan sumbangan satu gol. Torehan gol semata wayangnya itu dicetak ke gawang MVV Maastricht di pekan ke-8 Jupiler League, kasta kedua Liga Belanda.
Dari delapan laga yang telah dilakoninya, Ezra memang hanya tiga kali bermain penuh, tapi sudah tujuh kali dipercaya sebagai starter. Saat menjadi pemain pengganti, itupun ia turun selama 44 menit karena masuk di awal babak kedua. Di lima laga lainnya, ia lebih sering diganti ketika pertandingan sudah berjalan 70 menit.
Hanya sekali ia diganti lebih awal, yakni saat mendapat kartu kuning ketika melawan FC Dordrecht. Itu merupakan laga kedua Ezra musim ini, dan ia ditarik keluar ketika laga memasuki menit ke-63.
Andalan lini depan dan ‘ancaman’ dari kawan satu tim
Dalam formasi 4-3-3 yang diusung Almere City, Ezra menjadi juru gedor utama bersama Achille Vaarnold dan Arsenio Vaalport yang merupakan top skor klub dengan torehan tujuh gol. Sejauh ini, ia adalah penyerang tersubur ketiga setelah Vaalport dan Dennis van der Heijden, penyerang yang seusia dengan Ezra dan telah mengemas lima gol.
Almere City sendiri saat ini berada di peringkat 16 dari 20 tim yang menjadi kontestan Eerste Divisie, nama lain Jupiler League. Dari 11 pertandingan hingga akhir pekan kemarin (29/10), klub berseragam merah ini meraih dua kemenangan, empat hasil imbang, dan lima kekalahan. Mereka hanya satu strip di bawah SC Cambuur, mantan klub Stefano Lilipaly.
Baca juga: Mencari Stefano Lilipaly di Groesbeek
Tidak hanya di liga domestik, Ezra juga diturunkan saat timnya berlaga di KNVB Beker, alias Piala Belanda. Namun, langkah Almere City harus terhenti secara dini. Setelah menang 2-0 melawan FC Oss di pertandingan pertama, klub yang didirikan pada 2001 ini harus mengakui keunggulan kontestan Eredivisie, AZ Alkmaar, empat gol tanpa balas di laga selanjutnya.
Tak pelak, harapan Ezra untuk bersinar musim ini hanyalah liga domestik semata. Pun begitu, bukan berarti pemain yang sudah mencetak satu gol untuk Timnas U-22 Indonesia ini tidak memiliki banyak waktu untuk unjuk gigi, karena bulan November ini Almere City akan menghadapi lawan-lawan dengan kualitas setara.
Secara berturut-turut, tim asuhan Jack de Gier ini akan menjamu Jong AZ Alkmaar (peringkat 12), melawat ke markas FC Emmen (peringkat 8), bertandang ke stadion Jong FC Utrecht (peringkat 17), dan kembali ke kandang untuk meladeni perlawanan RKC Waalwijk (peringkat 18). Di atas kertas, hanya FC Emmen yang seharusnya menjadi lawan berat Almere City.
Meski saat ini masih berstatus pemain inti, namun akan lebih baik bagi Ezra untuk segera menambah tabungan golnya. Sebab, jika ia tak kunjung menunaikan tugas utamanya sebagai penyerang, posisinya dapat tergantikan oleh pemain lain yang lebih subur.
Seperti yang sudah tertulis di atas, Dennis van der Heijden bisa menjadi ancaman terbesar Ezra untuk menempati satu posisi inti di lini depan. Keduanya saat ini sama-sama telah bermain delapan kali, tapi bedanya van der Heijden baru lima kali menjadi starter.
Terus berusaha, Ezra!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.