Arema FC memang gagal mencuri poin di Stadion Mandala setelah kalah 1-3 dari Persipura Jayapura secara dramatis, Minggu (29/10) kemarin. Namun, ada satu poin positif yang dimiliki Singo Edan di laga sore itu, yakni penampilan impresif Utam Rusdiana.
Laga kontra Persipura merupakan pertandingannya yang keempat dalam balutan seragam Arema FC. Melakoni debutnya ketika Singo Edan bermain imbang 1-1 dengan PS TNI, sejauh ini Utam bermain impresif, sukses menggusur Dwi Kuswanto kembali ke bangku cadangan, dan diprediksi sebagai penerus Kurnia Meiga dalam beberapa waktu ke depan.
Julukan tersebut tidak berlebihan, karena meskipun sejauh ini telah kemasukan lima gol, Utam memiliki kemampuan goalkeeping yang sangat apik. Hal itu sudah ia tunjukkan sejak bermain di Arema U-21 pada tahun 2012-2013 lalu. Ia mulai mendapat tempat setelah pesaingnya, Muhammad Natshir, hengkang ke Persib Bandung.
Dengan tinggi 177 sentimeter, Utam memiliki kelebihan dalam memotong umpan silang. Aksi tersebut berkali-kali ia tunjukkan kemarin dan membuat lini serang Persipura mandul, karena hampir semua suplai bola udara Mutiara Hitam mentok di tangannya. Sebuah gaya bermain yang mengingatkan kita pada seniornya, Kurnia Meiga.
Kebetulan, sejak di tim junior, Utam memang sudah sering disamakan dengan idolanya tersebut. Selain bagus dalam memotong umpan silang, kiper kelahiran Sidoarjo, 6 Maret 1995 ini, juga lihai menepis tendangan jarak jauh. Akan tetapi, layaknya pemain muda, masih banyak hal yang perlu dibenahi oleh Utam.
Salah satunya adalah pengambilan keputusan. Gol kedua Persipura yang dicetak Marinus Wanewar terjadi karena Utam ragu-ragu untuk maju ke depan, sehingga bola dengan mudah melintas di atas kepalanya untuk ditanduk Marinus. Persipura pun sukses membalikkan keadaan, dan itulah yang menjadi titik balik tuan rumah di laga tersebut.
Mengenai hal itu, pelatih kiper Arema FC, Yanuar Hermansyah, memang sudah mewanti-wanti pemain bernomor punggung 93 ini sejak jauh-jauh hari sebelum pertandingan. “Yang harus diatasi dari Persipura adalah mewaspadai ketepatan mengambil keputusan saat berhadapan dengan pemain-pemainnya”, ujarnya seperti dikutip dari Viva.
Apesnya lagi, Utam kembali “berkontribusi” dalam gol ketiga Persipura, karena bola hasil tepisannya justru mengarah ke Osvaldo Haay yang mencetak gol kemenangan. Akan tetapi, kredit tersendiri layak disematkan pada Utam, walaupun dalam 10 menit terakhir ia hilang konsentrasi dan kemasukan tiga gol
Satu hal yang positif…Utam Rusdiana layak kiper utama…
— Ongisnade (@OngisnadeNet) October 29, 2017
Selama 80 menit, Utam tampil perkasa di Stadion Mandala. Selama hampir 90 menit, ia membuat keran gol Persipura buntu, bahkan penalti Boaz Solossa pun tak sanggup menembus gawangnya. Sebuah bukti bahwa mengawali musim sebagai kiper ketiga bukanlah akhir dari segalanya, justru menjadi awal dari sebuah perjalanan besar.
Selamat berjuang kembali pekan depan, Utam!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.