Eropa Lainnya

Best XI Liga Top Eropa Edisi 21-23 Oktober 2017

Dengan tuntutan untuk selalu bermain apik dan meraih hasil terbaik, tak jarang beberapa pemain mendapat kritikan terkait performanya yang menurun. Namun, bukan pemain hebat namanya jika kritikan tersebut tidak diubah menjadi penyemangat.

Berikut ini adalah sebelas pemain liga-liga top Eropa pekan ini, yang beberapa di antaranya pernah dihujani kritik di awal musim. Kini, mereka telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan dan siap tancap gas hingga akhir musim nanti.

Kiper

Jonas Lössl

Tak hanya membawa Huddersfield meraih tiga poin dari Manchester United, kiper berusia 28 tahun ini mengukir satu asis untuk gol Laurent Depoitre. Ini merupakan penampilan terbaik Lössl dalam enam laga terakhir di Liga Primer Inggris, di mana ia mayoritas mengakhiri pertandingan dengan nilai 5 dari WhoScored.

Bek

sumbangsih Dzeko dan Kolarov

Aleksandar Kolarov

AS Roma akhirnya kembali meraih kemenangan setelah takluk dari Napoli pekan lalu kemudian ditahan imbang Chelsea di Liga Champions, dan mereka layak berterima kasih pada eks bek kiri Lazio ini. Kolarov mencetak satu-satunya gol di laga kontra Torino lewat tendangan bebas mematikan, yang membuat I Giallorossi tetap kokoh di peringkat lima classifica.

Nicolás Otamendi

Satu gol yang dicetaknya ke gawang Burnley melengkapi kemenangan 3-0 Manchester City di Etihad Stadium. Di pertandingan tersebut, Otamendi juga menjadi pemain yang paling banyak melakukan sapuan (empat kali), dan empat kali memenangkan duel udara.

 

Raphaël Varane

Kekokohannya di lini belakang sama sekali tak mampu ditembus para pemain Eibar. Di laga yang berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Real Madrid itu, Varane dinobatkan sebagai man of the match oleh WhoScored, dengan membuat lima intersep dan delapan sapuan.

Marc Bartra

Satu asis yang dipersembahkan untuk gol Nuri Şahin membuatnya layak terpilih sebagai bek kanan pilihan kami pekan ini. Krusialnya peran Bartra saat Borussia Dortmund melawat ke kandang Eintracht Frankfurt memang sangat terasa. Ia menjadi pemain dengan sentuhan terbanyak kedua dengan 78 kali sentuhan, di bawah Şahin yang membuat 90 sentuhan pada bola.

Gelandang

Gonçalo Guedes

Diawali dengan gol indah yang membuka keran gol Valencia ke gawang Sevilla, pemain sayap kiri berusia 20 tahun ini menutup laga di Mestalla dengan torehan dua gol dan satu asis. Ia menjadi pemain dengan jumlah tembakan terbanyak di Valencia (lima tembakan) dan sukses melakukan empat dribel.

Melalui diri Khedira

Sami Khedira

Tiga golnya ke gawang Udinese tak hanya membuat Juventus berpesta setengah lusin gol, tapi juga turut mencatatkan dirinya dalam daftar pemain Jerman yang mencetak tripletta di Serie A. Kini, Khedira berdiri sejajar dengan para legenda seperti Oliver Bierhoff, Miroslav Klose, dan Jürgen Klinsmann.

Memphis Depay

Sempat gagal total di Manchester United, talenta muda asal Belanda ini kembali menemukan ketajamannya bersama Olympique Lyonnais sejak musim lalu. Terbaru, Depay mencetak tiga gol dalam kemenangan 5-0 atas Troyes. Ini sekaligus menjadi gol kelima Depay, yang membuatnya terlibat dalam 20 persen gol Lyon.

Penyerang

Kai Havertz menjadi salah satu aktor kemenangan

Kai Havertz

Memang tak ada gol yang dicetaknya, tetapi tiga asis yang dibuatnya merupakan tanda bahwa pemain berusia 18 tahun ini adalah aset masa depan Bayer Leverkusen. Ini merupakan kali ketiga ia bermain selama 90 menit penuh musim ini, dan bisa jadi jam terbangnya akan kian bertambah jika ia sanggup mempertahankan permainan terbaiknya.

Gol Kane

Harry Kane

Sempat diprediksi akan kembali mandul saat melawan Liverpool karena bermain di kandang sendiri, Kane membungkam segala kritik dengan mencetak sepasang gol ke gawang Simon Mignolet. Performanya kian lengkap saat itu dengan asis yang dikirimmya untuk Son Heung-min.

kabar transfer Özil

Mesut Özil

Selain Kane, raja asis dari Jerman ini juga membungkam kritik yang tertuju padanya belakangan ini, dengan menyumbang satu gol dan satu asis bagi Arsenal, dalam 81 menit yang dimilikinya di atas lapangan. Keduanya (asis dan gol) merupakan yang pertama bagi Özil musim ini di Liga Primer Inggris.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.