Sebelum kita membahas opsi kapten untuk Gameweek 9, mari kita bahas dulu opsi-opsi kapten pekan lalu. Dari tiga opsi yang diberikan, hanya Gabriel Jesus yang bisa memenuhi ekspektasi. Penyerang asal Brasil ini ikut menyumbangkan dua gol dalam pesta gol yang terjadi di Etihad Stadium pekan lalu. Total 13 poin yang diperolehnya di akhir pertandingan pun membuatnya masuk dalam tim impian GW 8.
Sementara, dua kandidat lainnya, Harry Kane dan Jamie Vardy, sama-sama hanya memperoleh 2 poin. Seperti yang dikhawatirkan, faktor bermain di Wembley Stadium masih menghantui penampilan Kane. Penyerang Inggris ini pun kini memperpanjang puasa gol kandangnya di Liga Inggris menjadi empat pertandingan secara beruntun.
Begitu pun dengan Vardy. Catatan gol Vardy yang bagus ketika bertemu West Bromwich Albion memang ada sedikit cela, yaitu hanya terjadi ketika dirinya bermain di The Hawthorns, kandang dari West Brom. Ini pun terbukti pada pekan lalu, bermain di kandang sendiri atau bukan di kandang West Brom, penyerang Leicester ini gagal mencetak gol ataupun asis.
Lalu bagaimana dengan pekan besok? Berikut beberapa kandidat kapten untuk GW 9 yang bisa manajer pertimbangkan:
Romelu Lukaku (lawan Huddersfield Town, kandang)
Pro: Superioritas ketika bermain di kandang dan menghadapi lawan yang tergolong ringan, menjadi alasan mengapa Lukaku layak dikandidatkan sebagai kapten di pekan ini.
Lukaku memang tergolong pemain yang tampil mengesankan ketika bermain di depan publiknya sendiri. Penyerang asal Belgia ini mencetak rata-rata 7,75 poin FPL saat bermain di kandang musim ini.
Begitu pun saat menghadapi lawan yang tergolong ringan di atas kertas. Musim lalu, saat menghadapi lawan yang bukan dari anggota enam besar, dirinya mampu mencetak sebanyak 21 gol dan 6 asis. Jumlah yang sangat tinggi jika dibandingkan saat menghadapi tim-tim anggota enam besar, yaitu hanya berhasil menyarangkan 4 gol.
Kontra: Meski berpotensi besar mencetak gol ke gawang Huddersfield pada hari Sabtu besok, Lukaku sepertinya sulit untuk mencetak lebih dari satu gol atau tampil seeksplosif para penyerang Manchester City.
Huddersfield memang memiliki rekor tandang yang biasa-biasa saja, yaitu menang sekali, seri sekali, dan dua kali kalah dari empat kali bertanding. Tapi, di balik itu, lini pertahanan mereka termasuk solid saat bermain tandang, yaitu rata-rata hanya sekali kebobolan per pertandingan.
Selain itu, absennya Paul Pogba dan Marouane Fellaini karena cedera, serta lesunya penampilan Henrikh Mkhitaryan dalam beberapa pekan terakhir, juga ikut memberikan dampak pada daya serang Lukaku. Dalam dua pertandingan terakhir, saat menghadapi Liverpool dan Benfica, jumlah tembakan Lukaku jauh menurun, yaitu rata-rata hanya melepaskan satu tembakan.
Gabriel Jesus (lawan Burnley, kandang)
Pro: Sama seperti timnya, penampilan penyerang asal Brasil ini sedang panas-panasnya. Setelah mencetak dua gol ke gawang Stoke City akhir pekan lalu, tengah pekan ini Jesus kembali mencetak satu gol yang menjadi penentu kemenangan Manchester City atas Napoli.
Menghadapi Burnley di kandang, Jesus kembali akan ditopang oleh produktivitas timnya yang mentereng. Tercatat, rata-rata 4,5 gol per pertandingan berhasil dilesakkan oleh Jesus dan kolega saat bermain di depan publiknya sendiri.
Kontra: Meski hanya finis di posisi ke-16 musim lalu, tim asuhan Sean Dyche ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Burnley merupakan tim yang belum sama sekali terkalahkan ketika bermain di luar kandang musim ini. Dari empat pertandingan tandang, mereka rata-rata hanya kebobolan satu gol.
Selain itu, faktor kembalinya Sergio Agüero dari cedera juga sedikit memunculkan kekhawatiran pada menit bermain Jesus. Sebelum Agüero cedera, Jesus tidak pernah sekalipun bermain penuh 90 menit.
Alvaro Morata (lawan Watford, kandang)
Pro: Meski persen kepemilikannya masih terhitung tinggi atau di atas 10 persen, Morata bisa menjadi kapten pembeda untuk pekan ini. Dibandingkan dua kandidat yang telah disebutkan sebelumnya, Morata memiliki persen kepemilikan yang paling rendah, yaitu “hanya” 12,9 persen.
Telah kembali dari cedera, penyerang asal Spanyol ini diprediksi akan meningkatkan daya gedor Chelsea. Tanda-tandanya pun terlihat pada tengah pekan ini saat menghadapi AS Roma di ajang Liga Champions. Tiga gol berhasil dilesakkan armada Antonio Conte, meski pertandingan berakhir dengan hasil imbang.
Selain itu, menghadapi Watford pekan besok, Morata juga memiliki modal tersendiri. Lawannya tersebut merupakan tim yang paling sering kebobolan melalui sundulan, yaitu sebanyak 4 gol. Ini tentu menjadi kabar baik bagi Morata yang telah mencetak tiga melalui sundulan atau yang terbanyak dibandingkan pemain-pemain lainnya di Liga Inggris.
Kontra: Sama seperti Burnley, Watford memiliki catatan tandang yang bagus musim ini. Dari empat pertandingan tandang, tim asuhan Marco Silva ini belum pernah kalah dan hanya kebobolan tiga gol.
Jumlah kecolongan tembakannya pun termasuk kedua yang terendah di liga ketika bermain tandang. Sama seperti Tottenham Hotspur, Watford hanya kecolongan 8,5 tembakan per pertandingannya.
CATATAN: Jangan lupa, batas akhir transfer dan utak-atik formasi untuk GW 9 lebih cepat dari biasanya, yaitu 21 Oktober 2017 pukul 01.00 WIB.
Data diolah dari: Squawka, situsweb FPL, dan WhoScored
Author: Aldo Sahala (@aldosahala)