Musim ini merupakan musim yang ditunggu-tunggu para penggemar Liverpool. Setelah sebelumnya gagal kembali ke ajang Liga Champions karena kalah dari Sevilla di final Piala Eropa di musim 2015/2016, The Reds akhirnya kembali ke ajang bergengsi tersebut.
Posisi ke-4 di Liga Primer musim lalu memberikan mereka kesempatan untuk mengikuti play-off melawan Hoffenheim. Jürgen Klopp pun berhasil melewati rintangan pertama dan mengantarkan si mantan penguasa Eropa itu kembali ke ajang paling bergengsi di antara klub-klub Eropa.
Sebenarnya, Liverpool tak perlu lama-lama untuk kembali ke Liga Champions. Di musim 2014/2015, mereka toh sudah bermain lagi di sana setelah terakhir ikut serta di musim 2009/2010. Kondisi mereka agak berbeda. Ketika kemarin mereka harus lolos lewat play-off, dulu mereka sudah otomatis ikut karena hampir menjuarai Liga Primer, tepatnya menjadi runner-up. Sayangnya, hasil yang mereka raih tak mencerminkan kegigihan mereka di musim sebelumnya. Si mantan penguasa Eropa, yang mempunyai lima trofi Liga Champions, tak berhasil melewati fase penyisihan grup.
Di musim 2017/2018 ini, mereka mendapatkan grup yang cukup enak. Di antara lawan-lawannya di grup, yang mungkin bisa menjegal anak asuhan Klopp adalah Sevilla dan sudah terbukti dengan hasil seri yang mereka dapat di pertandingan perdana. Melawan Spartak Moscow di pertandingan kedua, pendukung The Reds tentu mengharapkan kemenangan yang terakhir mereka raih tanggal 16 September, 2014, yang kala itu menghadapi Ludogorets. Pucuk dicinta ulam pun tak tiba, mereka justru kembali seri di pertandingan tersebut.
Melawan Maribor di pertandingan ketiga, Liverpool tentu akan malu jika gagal menang lagi. Tak bermaksud merendahkan, Maribor jelas berada jauh di bawah level Liverpool. Beruntung, mereka tak harus malu-malu pulang ke rumah. Tak tanggung-tanggung, mereka berpesta tujuh gol di kandang Maribor.
Nama-nama yang mencetak gol pun tak asing. Dua gol dari Mohamed Salah ditambah masing-masing satu gol dari Roberto Firmino dan Philippe Coutinho, mengisi papan skor di babak pertama. Firmino kembali mencetak gol di babak kedua dan dua gol terakhir dicetak oleh pemain-pemain “baru” Liverpool. Alex Oxlade-Chamberlain tentu lega dengan gol yang dia cetak malam ini, sementara Trent Alexander-Arnold pasti berbahagia karena kembali mencetak gol bagi tim pujaannya sedari kecil.
Si mantan penguasa pun akhirnya menang setelah sekian lama absen di Liga Champions. Perjuangan sang mantan tentu masih jauh mengingat ini masih penyisihan grup. Akankah mereka kembali menguasai daratan Eropa?
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola