Dalam satu tahun, ada dua periode di mana kota Milan benar-benar terbelah ke dalam sepasang kubu yang berseberangan. Garis pertautan antara anak dan ayah, kakak maupun adik, hingga cucu dan neneknya, menjadi kabur selama 180 menit. Apabila situasi tersebut muncul, maka bisa dipastikan jika kota Milan sedang menghelat salah satu “festival” terbaik mereka dalam bentuk Derby Della Madonnina.
Datangnya momen di mana dua kesebelasan top dari kota mode tersebut, AC Milan dan Internazionale Milano, akan berjumpa di atas lapangan dalam kompetisi Serie A merupakan alasan utama mengapa hal seperti itu bisa terjadi.
Akhir pekan ini (16/10), rivalitas sengit dalam tempo 90 menit jilid pertama yang tersaji dalam laga Derby Della Madonnina ke-219 akan kembali menggelegak dan membelah kota Milan menjadi biru-hitam atau merah-hitam. Kemenangan menjadi incaran mutlak dari kedua kubu.
Partai ini sendiri bakal menjadi laga ke-28 Derby Della Madonnina pada seluruh ajang yang diselenggarakan di bulan Oktober. Berdasarkan statistik pertemuan kedua tim di bulan yang identik dengan musim gugur ini, Inter tampak lebih dominan ketimbang Milan. Pasalnya, dari 27 pertemuan sebelumnya, Inter sukses memenangi 13 pertandingan sementara Milan hanya kebagian 6 laga dan sisanya berakhir dengan kedudukan imbang.
Lalu bagaimana statistik lima laga Derby Della Madonnina terakhir di bulan Oktober? Football Tribe Indonesia sudah merangkumnya untuk kalian:
Inter 2-4 Milan (21 Oktober 2001)
https://www.youtube.com/watch?v=zTl_aAxaZ4E
Inter berhasil unggul cepat ketika Nicola Ventola mencetak gol di menit ke-13 dan bertahan sampai turun minum. Asa Interisti pun menggelegak dan yakin bila mereka dapat memenangi laga. Sayangnya, Milan punya jawaban lain dengan memberondong gawang sang rival sekota sebanyak empat kali di babak kedua via gol Andriy Shevchenko (dua gol), Cosmin Contra, dan Filippo Inzaghi. Inter sendiri cuma sanggup menambah satu gol lewat Mohamed Kallon di menit akhir pertandingan sehingga laga berakhir dengan skor 2-4.
Inter 1-3 Milan (5 Oktober 2003)
https://www.youtube.com/watch?v=KH9EnvxsA80
I Rossoneri yang punya skuat lebih mentereng dan berstatus sebagai ‘tamu’ berhasil mencetak tiga gol ke gawang I Nerazzurri melalui trio andalannya di lini serang, Filippo Inzaghi, Kaka, dan Andriy Shevchenko. Sementara satu-satunya gol ‘tim tuan rumah’ dibukukan oleh penyerang asal Nigeria, Obafemi Martins. Pada akhir musim, Inter hanya finis di posisi empat sementara Milan berpesta dengan mencomot gelar Scudetto ke-17 mereka sepanjang sejarah.
Milan 0-0 Inter (24 Oktober 2004)
Menjemukan, barangkali itu judul yang paling tepat untuk menggambarkan laga Derby Della Madonnina jilid ke-190 ini. Pasalnya, masing-masing kubu tak ada yang berhasil menceploskan gol ke gawang tim lawan meski banyak sekali peluang mencetak gol yang berhasil dibuat masing-masing tim di sepanjang laga.
Atmosfer keras dan panas dari pertandingan ini juga tetap tersaji di atas lapangan. Lima kartu kuning yang dicabut Roberto Rosetti dari sakunya menjadi bukti yang cukup sahih tentang hal tersebut.
Milan 3-4 Inter (28 Oktober 2006)
Thriller, mungkin ini tajuk paling pas buat menggambarkan giornata kesembilan bagi masing-masing kesebelasan di musim 2006/2007. Bagaimana tidak? Pertandingan yang disaksikan oleh 79 ribu penonton ini menghasilkan tujuh buah gol.
Dalam tempo 49 menit, I Nerazzurri sukses melesakkan tiga gol ke gawang I Rossoneri via Hernan Crespo, Dejan Stankovic, dan Zlatan Ibrahimovic. Milan sempat memperkecil kedudukan lewat Clarence Seedorf di menit ke-50. Namun lagi-lagi, Inter berhasil memperlebar keunggulan usai Marco Materazzi mencetak gol pada menit ke-69.
Upaya Milan untuk terus mencetak gol tak surut walau sudah tertinggal 1-4. Adalah Alberto Gilardino dan Kaka’ yang sukses memperkecil defisit setelah mencetak gol di menit ke-76 dan ke-91. Di sisa waktu, tak ada lagi gol yang tercipta dan angka penuh berhasil dibawa pulang I Nerazzurri.
Milan 0-1 Inter (7 Oktober 2012)
https://www.youtube.com/watch?v=m_37BR82VMQ
Angka penuh disasar masing-masing kesebelasan guna mengembalikan performa mereka agar lebih baik dan konsisten walau berbekal skuat yang sangat medioker pada Derby Della Madonnina edisi ke-209 ini.
Beruntung buat Inter, sundulan Walter Samuel di menit ke-4 laga ini sudah lebih dari cukup buat mengunci kemenangan dengan skor tipis 1-0. Meski hanya tercipta satu gol, laga ini sendiri berjalan sangat keras sehingga wasit Paolo Valeri harus sering-sering meniup peluitnya. Total, ada delapan kartu kuning dan dua kartu merah yang diacungkan sang pengadil lapangan untuk para penggawa Milan maupun Inter.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional