Uncategorized

Krusialnya Derby Della Madonnina bagi Dua Pelatih

Sudah bukan rahasia lagi apabila pertemuan dua kesebelasan yang berasal dari kota yang sama dalam kancah sepak bola, seringkali memunculkan sesuatu yang tak terduga dan luar biasa. Pasalnya, ada banyak sekali hal yang ikut berputar dalam laga bertajuk derby tersebut, mulai dari gengsi sampai prestasi. Hal ini jugalah yang bakal menyeruak dari partai Derby Della Madonnina yang melibatkan AC Milan dan Internazionale Milano akhir pekan ini.

Mengawali musim 2017/2018, kedua kubu menempuh rute yang berbeda hampir seratus delapan puluh derajat walau kini sama-sama disokong oleh dua pengusaha asal Cina. Yonghong Li di kubu Milan dan Zhang Jindong di sisi Inter.

Selama bursa transfer musim panas kemarin, Milan bertindak cukup ekstrem dengan menggelontorkan dana senilai 250 juta euro buat mencomot sejumlah pemain baru. Mulai dari Lucas Biglia, Leonardo Bonucci, Franck Kessie, hingga Andre Silva. Kehadiran mereka dianggap bisa mempermudah tugas Vincenzo Montella untuk meramu strategi dan membangun tim yang semakin tangguh.

Di sisi seberang, usai mendatangkan Luciano Spalletti sebagai allenatore baru, Inter justru tidak mengikutinya dengan pembelian banyak pemain, lebih-lebih berharga mahal. Praktis, aktivitas mereka di bursa transfer kemarin cenderung minimalis dan hanya membeli pemain sesuai kebutuhan, misalnya saja Henrique Dalbert, Milan Skriniar, Borja Valero, dan Matias Vecino.

Menariknya, pergerakan berbeda yang dilakukan kedua kubu tersebut juga menimbulkan dampak yang sangat berlainan tatkala mereka beraksi di atas lapangan sejauh ini. Khususnya di ajang Serie A.

Walau dijubeli pemain berstatus bintang, Milan justru tengah dirundung performa yang kurang ciamik. Dari tujuh laga yang telah dilakoni I Rossoneri, mereka sudah tumbang sebanyak tiga kali meski berhasil mengemas empat kemenangan. Dua dari tiga kekalahan itu bahkan didapat pada dua pekan terakhir Serie A, masing-masing kontra Sampdoria dan AS Roma.

Catatan tersebut membuat Bonucci dan kolega tertahan di peringkat ketujuh klasemen sementara. Situasi kurang mengenakkan ini pula yang membuat jabatan Montella terus menerus digoyang rumor pergantian.

Penampilan yang sedikit lebih baik justru berhasil diperlihatkan Inter di bawah asuhan Spalletti. Mengandalkan nama-nama lawas yang sudah menjadi fondasi tim ini serta suntikan tenaga baru guna melengkapi tim, I Nerazzurri berhasil mengoleksi enam kemenangan dan satu hasil imbang dari tujuh kali bermain.

Rekor tersebut mengantar Mauro Icardi dan kawan-kawan duduk di peringkat ketiga klasemen sementara. Namun perlu diwaspadai sekali lagi bahwa permainan yang disuguhkan Inter masih jauh dari kata memuaskan dan meyakinkan.

Berkaca pada keadaan ini maka laga Derby Della Madonnina ke-219 di kompetisi Serie A Senin dini hari (16/10) mendatang bakal sangat krusial untuk kedua tim dan masing-masing pelatihnya. Setiap pihak tentu ingin mengakhiri laga dengan kemenangan. Pasalnya, cuma angka sempurna yang bisa membuat publik menaruh kepercayaan dan keyakinan lebih kepada Montella maupun Spalletti.

Hasil-hasil negatif yang terus didulang Milan dalam beberapa pertandingan terakhir memberi tekanan yang amat besar buat Montella. Tanda pagar #MontellaOut begitu ramai digemakan oleh Milanisti di media sosial sebagai bentuk kekecewaan. Mereka merasa bahwa inti dari permasalahan yang dialami I Rossoneri sejauh ini berada pada sosok Montella.

Kondisi ini juga yang membuat nama Carlo Ancelotti, Marcelo Lippi, sampai Walter Mazzarri naik ke permukaan sebagai calon suksesornya. Gagal menampilkan performa terbaik dan memenangi partai derby bisa menamatkan karier eks pelatih Catania dan Fiorentina tersebut di Milanello. Terlebih rekor Montella di partai derby juga tidak bagus-bagus amat, sebab dari sepasang laga melawan Inter, Montella ‘cuma’ bisa membawa anak asuhnya meraup hasil seri.

Sebaliknya, meski performa Inter di bawah asuhannya sejauh ini tampak menggembirakan, namun Spalletti masih punya segudang pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan bila ingin meraih sesuatu di musim ini. Hal ini terjadi karena penampilan Icardi dan kawan-kawan tak begitu apik guna mengemas kemenangan bahkan ketika berjumpa tim-tim papan bawah.

Usai mengandaskan perlawanan Roma di pekan kedua, grafik permainan Inter memang terus menukik. Jika kembali gagal menunjukkan performa terbaiknya, bukan tidak mungkin debut Spalletti pada pertandingan derby akan berakhir sendu yakni keok untuk pertama kalinya di musim ini.

Melihat kondisi teraktual yang terjadi di antara kedua kubu, Inter memang berada sedikit di atas angin. Angka penuh yang bisa diperoleh dari Milan tentu bakal membuat Interisti semakin percaya kepada figur Spalletti. Lebih lanjut, kemenangan juga bisa menambah kepercayaan diri I Nerazzurri guna melanjutkan tren apik mereka dan ikut bersaing di papan atas.

Walau sedang diterpa sejumlah permasalahan dan kurang diunggulkan, Milan bisa saja mengejutkan Inter di partai sekrusial derby. Siapa tahu Montella justru berhasil meramu strategi terbaik yang dapat menumbangkan I Nerazzurri sekaligus mengamankan kursi kepelatihan yang didudukinya, kembali merebut hati Milanisti dan menghempaskan jauh-jauh atmosfer buruk di tubuh skuat.

Misi yang dibawa masing-masing kubu di partai derby esok jelas menjanjikan sesuatu yang seru. Bukan tidak mungkin, pertandingan ketat sepanjang 90 menit akan ditentukan detail-detail kecil nan esensial bagi masing-masing kesebelasan.

Jadi, siapa yang akan pulang dari Derby Della Madonnina sembari membusungkan dada?

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional