Apa kabar Alfred Riedl? Setelah membawa Indonesia ke final Piala AFF 2016 lalu, pelatih asal Austria ini belum kunjung melatih lagi. Sempat tersebar rumor bahwa pria berusia 67 tahun ini akan segera kembali menangani tim nasional Vietnam. Sayang, jabatan yang memiliki keterikatan emosional dengannya itu malah jatuh ke tangan mantan asisten Guus Kiddink, Park Hang-seo.
Kabar kembalinya Riedl gencar diembuskan media-media sepak bola Asia selama beberapa minggu. Ini merupakan efek setelah pengunduran diri pelatih Nguyen Huu Thang dari jabatan pelatih kepala Vietnam. Federasi sepak bola Vietnam sendiri mengatakan mereka memang membutuhkan pelatih yang bisa memimpin Vietnam mengatasi krisis yang sedang mereka hadapi. Seperti diketahui, tim berjulukan Bintang Emas ini membutuhkan suntikan kepercayaan diri setelah tersingkir tragis di fase grup SEA Games 2017 pada Agustus 2017 lalu.
Dalam beberapa minggu ke depan, Vietnam sudah ditunggu pertandingan penting di Kualifikasi Piala Asia 2019 melawan Afghanistan. Vietnam harus memenangi pertandingan tersebut agar pertandingan setelahnya menghadapi pemimpin klasemen, Yordania, terasa lebih mudah.
Riedl sendiri sebenarnya tinggal menunggu kontak langsung dari perwakilan Vietnam, mengingat statusnya yang sedang tak terikat kontrak dengan klub atau negara mana pun. Ironisnya, Riedl-lah yang memimpin tim nasional Indonesia yang menyingkirkan Vietnam di semifinal Piala AFF 2016.
Meski Indonesia gagal menjadi juara, prestasi Riedl di kali ketiganya menangani Merah-Putih cukup mengesankan. Indonesia pada saat itu melewati grup berat yang berisikan tuan rumah Thailand, Singapura, dan Filipina, sebelum menundukkan Vietnam di semifinal dan sempat mencuri kemenangan atas Thailand di final pertama. Ingat, pada saat itu Indonesia baru saja kembali ke panggung internasioanl setelah larangan tampil di sepak bola internasional dan vakumnya kompetisi nasional mereka selama lebih dari satu tahun.
Setelah turnamen berakhir, Riedl kembali ke Austria untuk menikmati hari tuanya. Namun, ia diprediksi sulit untuk tak “tergoda” oleh undangan dari Vietnam. Bukan rahasia lagi jika hatinya sudah tertambat di Vietnam. Riedl juga pernah tiga kali menangani Vietnam, yaitu pada periode 1998-2000, 2003-2004 dan 2005-2007.
Di bawah asuhannya, Negeri Paman Ho tersebut menjadi salah satu kekuatan besar di Asia Tenggara. Mereka menjadi runner-up Piala AFF 1998, tiga kali runner-up SEA Games dan pernah lolos ke perempat-final Piala Asia 2007. Jika Vietnam serius ingin memenangkan tiket ke Piala Asia 2019, Riedl dianggap bisa melakukan pekerjaan itu dengan baik.
Ditambah lagi, mantan pelatih timnas Laos ini juga memiliki keterikatan emosional dengan warga Vietnam. Apalagi ketika dirinya merasakan kebaikan hati seorang donor ginjal dari Vietnam yang membantunya melewati transplantasi ginjal. Herr Riedl dianggap sebagai pilihan terbaik untuk menangani Nguyen Cong Phuong dan kawan-kawan.
Sayang, rumor ini menjadi angin lalu ketika Federasi Sepak Bola Vietnam resmi menunjuk pelatih asal Korea Selatan, Park Hang-seo, untuk menangani tim Bintang Emas. Park adalah asisten pelatih Guus Hiddink di tim nasional Korea Selatan pada Piala Dunia 2002. Seperti kita ketahui, Negeri Ginseng sukses menembus semifinal pada saat itu.
“Vietnam sekarang berada di peringkat 130 di dunia. Saya berharap selama masa jabatan saya di sini, saya dapat mendorong mereka ke ranking 100 besar,” ucap Park seperti dikutip Fox Sports Asia. Penunjukan Park sebagai pelatih utama Vietnam sekaligus isyarat bagi Herr Riedl untuk lebih lama lagi menikmati hari-hari tuanya di Austria.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.