Rudi Widodo adalah salah satu pemain paling senior di lini depan Persija Jakarta. Dalam lebih dari lima belas tahun kariernya di sepak bola Indonesia, sudah belasan klub berbeda dibelanya. Maka, pemain berusia 34 tahun ini menjadi sorotan utama ketika Persija Jakarta menantang salah satu mantan klubnya, yaitu tuan rumah Sriwijaya FC di lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1.
Menjelang pertandingan yang berlangsung di Palembang, Sabtu 7 Oktober 2017 ini, kedua kesebelasan memang sama-sama mengincar kemenangan. Persija tak ingin tertinggal dari persaingan tim-tim yang berada di posisi lima besar, sedangkan Sriwijaya FC ingin keluar dari papan bawah.
Persija kehilangan juru gedor asal Brasil berpaspor Australia, Reinaldo Elias da Costa, akibat cedera. Maka, mereka cukup bergantung pada pengalaman Rudi Widodo dan sang ikon, Bambang Pamungkas. Apalagi, bagi Rudi, pemain bernomor punggung 10 ini pernah menjadi bagian skuat Sriwijaya.
Rudi memperkuat Laskar Wong Kito selama setengah musim pada tahun 2011. Namun, ia hanya mencetak dua gol sehingga kemudian ‘dibuang’ oleh klub tersebut. Sejak saat itu, Rudi memperkuat beberapa klub di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sebelum akhirnya mendarat di Persija pada awal Liga 1 2017.
Sayang, Rudi dan segenap skuat Macan Kemayoran gagal mencuri poin di Palembang. Mereka harus mengakui keunggulan tuan rumah lewat gol tunggal Alberto Goncalves. Laskar Wong Kito memang terlihat mendominasi serangan sejak awal pertandingan. Meski demikian, tidak satu pun gol tercipta di babak pertama.
Skor tanpa gol akhirnya berubah pada menit ke-76 ketika sundulan Alberto Goncalves memanfaatkan umpan lambung dari sisi kanan Persija sukses menembus gawang Andritany Ardhiyasa. Skor 1-0 pun akhirnya bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Rudi sendiri gagal menorehkan luka kepada mantan klubnya dan akhirnya diganti oleh Bambang Pamungkas di babak kedua. Bambang terlihat lebih efektif di lini depan daripada Rudi. Pencetak gol terbanyak timnas Indonesia sepanjang sejarah ini sempat terjatuh di kotak penalti, tetapi wasit Rully Ruslin menganggap itu bukan pelanggaran.
Di sesi konferensi pers, pihak Persija mempermasalahkan insiden terebut. “Itu seharusnya penalti. Saya tanya hakim garis, dia katanya memang lihat itu penalti, tapi semua tergantung wasit. Seharusnya sebagai hakim garis dia bisa bantu wasit untuk memberitahu, tapi wasit tak mau kasih penalti,” keluh Teco, seperti dilansir Goal.
Tiga poin ini membuat Sriwijaya merangsek ke posisi 12 dengan raihan 34 poin. Mereka juga mengakhiri tren buruk yang mereka alami selama beberapa pekan terakhir. Sebaliknya, Persija tertahan di posisi enam dengan koleksi 46 poin. Anak-anak asuhan Stefano Teco Cugurra ini semakin sulit untuk mengejar posisi lima besar. Mereka terpaut empat poin dari penghuni posisi lima, yaitu Persipura Jayapura, dan jalannya kompetisi Liga 1 tinggal menyisakan enam pertandingan lagi.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.