Dunia Lainnya

Negara-Negara yang Berkompetisi di Zona Geografis Berbeda

Salah satu ide yang gencar diembuskan beberapa tahun terakhir adalah sebaiknya Indonesia pindah ke Oseania untuk memperbesar peluang lolos ke Piala Dunia. Terlepas dari kemampuan bersaing di zona tersebut, pertanyaan mendasar adalah mungkinkah usulan pindah zona itu disetujui FIFA?

Daftar ini memuat tim sepak bola yang berkompetisi di luar zona geografis mereka. Siapa tahu bisa ditiru oleh Indonesia, bukan?

Israel

Israel (berada di Asia tapi menjadi anggota UEFA)

Secara geografis, Israel berada di benua Asia. Tim nasional Israel juga pernah menjuarai Piala Asia pada tahun 1964, dua kali menjadi runner-up pada tahun 1956 dan 1960, serta menjadi juara tiga pada tahun 1968. Namun, semua menjadi rumit akibat berbagai keterlibatan Israel di percaturan politik dunia.

Kuwait adalah negara pertama yang mengusulkan agar Israel dicabut keanggotaannya oleh Federasi Sepak Bola Asia (AFC) pada tahun 1974. Tuntutan semakin kuat ketika Korea Utara pun menolak berurusan dengan negara tersebut di Asian Games 1974. Akhirnya, Israel pun bergabung dengan Federasi Sepak Bola Oseania (OFC) sebelum akhirnya menjadi anggota resmi Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) sejak tahun 1994. Klub-klub Israel pun berhak berkompetisi di level antarklub Eropa.

Sejak saat itu, kita dicekoki fantasi bahwa Israel berada di Eropa.

Australia

Australia (berada di Oseania tapi menjadi anggota AFC)

Untuk alasan kompetitif, Australia meninggalkan zona Oseania (OFC) untuk bergabung dengan AFC (Asia). Negara-negara Oseania lain berada di level yang jauh di bawah Australia, terlihat dari kemenangan tim Socceroos atas Samoa Amerika dengan skor 31-0 pada tahun 2001.

Sejak tahun 2006, tim nasional Negeri Kanguru ini berhak mengikuti kompetisi tingkat Asia, antara lain Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia. Australia pun menjadi satu-satunya negara yang pernah menjadi juara turnamen di dua konfederasi, yaitu empat kali juara Piala OFC pada periode 1980 hingga 2004, dan sekali juara Piala Asia pada tahun 2015.

Selandia Baru

Selandia Baru (berada di Oseania tapi sempat menjadi anggota AFC)

Seperti halnya Australia, Selandia Baru pernah menjadi bagian dari Asia (AFC). Namun, keterlibatan Selandia Baru di konfederasi ini cukup singkat, yaitu hanya dua tahun dari 1964 hingga 1966. Pada tahun 1966, negara ini menjadi salah satu pendiri OFC. Berkat kepindahan Australia ke AFC, Selandia Baru kini menjadi penguasa tunggal OFC dengan rekor lima kali menjadi juara Piala OFC.

Namun, beberapa tahun terakhir ini terdapat usulan baru untuk memindahkan Selandia baru ke Zona Amerika Selatan (CONMEBOL). Usulan ini memang belum terealisasikan, tapi bukan tidak mungkin Selandia Baru akan segera berkompetisi dengan Brasil dan Argentina di Copa America.

Kazakhstan
Kazakhstan (Kuning)
(Photo by Vahram Baghdasaryan /Anadolu Agency/Getty Images)

Kazakhstan (berada di Eropa, tapi sempat bergabung dengan AFC)

Satu lagi kasus yang membingungkan. Negara pecahan Uni Soviet ini sebenarnya sempat menjadi anggota AFC pada tahun 1994, yaitu tiga tahun setelah kemerdekaan mereka. Namun, pada tahun 2000, mereka memutuskan untuk pindah ke zona Eropa dan menjadi anggota UEFA.

Selain masalah geografis, entah apa yang mendasari kepindahan Kazakhstan, mengingat zona Eropa cenderung lebih kompetitif dari zona Asia. Namun, kepindahan ini menjadi rezeki sendiri bagi klub mereka, FC Astana. Klub tersukses Kazakhstan ini sempat menikmati atmosfer kompetisi Liga Champions 2015/2016 dan bersaing dengan Atletico Madrid, Benfica, dan Galatasaray.

Guyana
Guyana (Kuning)

Suriname, Guyana, dan Guyana Prancis (berada di Amerika Selatan tapi menjadi anggota CONCACAF)

Secara geografis, seharusnya ketiga negara ini berkompetisi di zona CONMEBOL bersama Brasil, Argentina, dan lain-lain. Namun, Suriname, Guyana, dan Guyana Prancis malah bergabung dengan zona Amerika Utara (CONCACAF). Jangan tanyakan mengapa, karena sejak dulu memang sudah begini adanya. Suriname malah merupakan salah satu penggagas berdirinya CONCACAF.

Ketiga negara ini belum pernah sekali pun lolos ke Piala Dunia atau mencatat prestasi membanggakan. Mereka cukup bangga dengan para diaspora mereka yang terbilang sukses bersama negara lain. Suriname punya ayah dan anak, Patrick dan Justin Kluivert (Belanda), sedangkan Guyana Prancis punya Florent Malouda (Prancis).

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.