Menjadi tuan rumah Piala Dunia memang keinginan hampir semua negara. Namun, persiapannya bukan hanya satu atau dua tahun. Maklum saja, ajang sepak bola empat tahunan ini adalah ajang yang menarik perhatian dunia secara masif dan luar biasa.
Tentunya, setiap negara yang berkeinginan menjadi tuan rumah sudah harus mempersiapkan stadion dengan fasilitas yang memadai. Belum lagi urusan keamanan yang memang akhir-akhir ini menjadi rentan di beberapa negara Eropa dan di beberapa belahan dunia lainnya.
Benua Eropa dan Amerika sudah sering jadi tuan rumah Piala Dunia, sementara Afrika baru sekali di Afrika Selatan pada 2010 lalu. Asia sebenarnya sudah pernah menjadi tuan rumah pada 2002 lalu saat Jepang dan Korea Selatan jadi tuan rumah bersama. Lalu, bagaimana dengan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN? Sepak bola negara-negara ASEAN memang belum mencapai level dunia seperti negara-negara lain, tetapi mereka juga ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Nah, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya berniat menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Hal ini pun sudah dibahas saat rapat AFF di Vietnam lalu.
Seperti yang dilaporkan, Plt Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengatakan bahwa pada 23 September 2017 mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah acara resmi AFF, yaitu AFF Council Meeting dan AFF Awarding Night. Kedua acara ini diadakan di Nusa Dua, Bali. Di kedua acara ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kemungkinan negara-negara ASEAN menjadi tuan rumah secara bersama bagi Piala Dunia 2034.
Pria yang akrab disapa Jokdri ini juga mengatakan bahwa Indonesia menjadi pemimpin konsorsium tuan rumah bersama ini. Final bidding-nya di tahun 2026 dan rencananya, di tahun 2034 nanti, negara peserta Piala Dunia sudah membengkak menjadi 48 negara.
Mengapa tahun 2034? Karena sudah sesuai dengan giliran negara-negara dari benua lain. Dari Afrika lalu ke Brasil (2014), lalu ke Eropa (Rusia), kembali lagi ke Asia (Qatar) dan jatuhnya jatah bagi Asia pas di tahun 2034.
Negara-negara ASEAN berpendapat, dengan menjadi tuan rumah bersama, mereka bisa termotivasi meningkatkan fasilitas sepak bola mereka dan meningkatkan prestasi sepak bola mereka juga secara bersama-sama. Hal yang positif tentunya, bukan? Mengingat ASEAN sendiri punya jargon yakni, ONE VISION ONE IDENTITY ONE COMMUNITY.
Didukung Presiden FIFA
Seperti kita ketahui bahwa Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko juga mengajukan untuk menjadi tuan rumah bersama di pagelaran Piala Dunia 2026. Dan hal serupa bisa terjadi di ASEAN.
Dengan jumlah peserta Piala Dunia yang bertambah menjadi 48, tentunya agak sulit jika hanya satu negara yang menjadi penyelenggara turnamen sekelas Piala Dunia. Oleh karena itu, tuan rumah bersama bisa menjadi alternatif untuk mengakomodir kebutuhan peserta Piala Dunia.
Bos FIFA sendiri, Gianni Infantino, ternyata sudah sempat membahas hal ini saat berkunjung ke Myanmar pada Februari 2017 lalu. Pria yang sempat menjadi pejabat divisi hukum UEFA ini bertemu dengan Presiden Asosiasi Sepak Bola Myanmar, Zaw Zaw.
Infantino mendukung ide negara-negara ASEAN menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia. Asia Tenggara adalah pasar potensial sepak bola, dengan penduduk lebih dari 600 juta jiwa lebih. Jumlah populasi usia muda juga meningkat dengan ekonomi yang berkembang. Dan jangan lupakan, animo sepak bola di Indonesia yang terkenal gila bola.
Tetapi, keinginan negara-negara ASEAN menjadi tuan rumah bersama belum tentu terwujud juga di 2034. Setidaknya tertunda dulu. Lho, kenapa? Kalau dilihat secara rasional, dari Asia sendiri ada beberapa negara mapan yang jauh lebih siap untuk menjadi tuan rumah, misalnya Cina dan India.
Cina adalah negara dengan populasi terbesar di dunia dan tengah berambisi menjadi kekuatan sepak bola dengan Liga Super Cina. India, negara yang lebih dikenal olahraga kriketnya, juga tengah aktif sepak bolanya. Jika Asia adalah urutan ketiga mendapat jatah sebagai tuan rumah Piala Dunia, bisa jadi kemungkinan ASEAN menjadi tuan rumah bersama justru di tahun 2054, karena sulit bersaing dengan Cina mengingat terlampau jauhnya kualitas infrastruktur dan kemampuan finansial negara-negara ASEAN dengan Negeri Tirai Bambu itu.
Jadi, harus menunggu berapa lama ya agar negara-negara ASEAN jadi tuan rumah bersama Piala Dunia? Semoga kita masih diberi kesehatan dan umur panjang oleh Tuhan agar bisa melihat mimpi itu terwujud. Bila 2034 saja masih sangat lama, apa jadinya bila kita harus menunggu lagi sampai tahun 2054, ya?
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)