Timnas Indonesia akan kembali melakukan pertandingan uji coba internasional melawan Kamboja. Sederet nama pemain papan atas di kompetisi domestik pun telah dipanggil, namun ada satu nama yang kembali mengundang pertanyaan: Beny Wahyudi.
Dipanggilnya Beny Wahyudi sebenarnya sudah banyak dipertanyakan sejak comeback-nya dari masa pensiun saat bermain di laga kontra Kepulauan Fiji. Di pertandingan itu, Beny bermain biasa-biasa saja, dan terlihat tidak ada perkembangan dari segi permainannya.
Oleh karena itu, pemanggilan kedua Beny kali ini memang sangat layak diperdebatkan. Sebab, di Go-Jek Traveloka Liga 1, setidaknya masih ada enam pemain di posisinya yang lebih pantas untuk mendapat panggilan timnas demi menambah jam terbang di level internasional. Karena di pundak merekalah masa depan timnas Indonesia dipikul.
Putu Gede Juni Antara
Apa lagi yang kurang dari Putu Gede? Jam terbang di timnas junior sudah oke, prestasi di timnas junor ada, berpotensi menjuarai liga domestik, jumlah penampilan di level klub juga banyak, dan ia masih sangat muda.
Menurut kami, bek kanan Bhayangkara FC ini adalah kandidat terkuat untuk menggantikan Beny. Dengan naluri bertahan kuat, Putu Gede dapat memberi keseimbangan pada lini belakang Indonesia yang seringkali keteteran saat diserbu serangan balik. Berdasarkan statistik dari situsweb resmi Liga 1, persentase keberhasilan tekel Putu Gede mencapai 69 persen.
Meski lebih kuat dalam bertahan, namun Putu Gede sering menyia-nyiakan kesempatan untuk maju menyerang. Umpan silangnya memang perlu diperbaiki lagi, untuk menyempurnakan akurasi umpan pendeknya yang sudah sangat bagus. Satu poin yang dapat ia pelajari dengan baik apabila mendapat jam terbang yang mencukupi di timnas.
Alsan Sanda
Bersama Putu Gede, Alsan Sanda menjadi bek sayap andalan Bhayangkara FC. Ia memang lebih sering beroperasi di sektor kiri, tapi juga bisa ditempatkan sebagai bek kanan. Kecepatan dan dribel menjadi kelebihan Alsan, yang membuatnya menjadi salah satu bek sayap ofensif terbaik di Liga 1 saat ini.
Alsan kini berusia 25 tahun, tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu tua. Sejak di Bali United, permainannya sudah menyita perhatian, dan kini semakin matang di bawah arahan Simon McMenemy. Sangat jarang ada pemain yang bisa beroperasi di kedua sisi, dan Luis Milla akan mendapatkan salah satu yang terbaik dalam diri Alsan Sanda.