Eropa Italia

Andriy Shevchenko dan Kisah Tiga Penalti

Milan melawan Juventus (Final Liga Champions, Mei 2003)

Tiga kesebelasan asal Italia yaitu Milan, Internazionale Milano, dan Juventus, memasuki babak semifinal Liga Champions pada musim ini. All Italian final pun tercipta di Stadion Old Trafford, Manchester, ketika Milan berhasil menundukkan Inter, dan Juventus berhasil menundukkan Real Madrid pada babak semifinal.

Pertandingan final ini sebetulnya berlangsung seru pada awalnya, seakan menepis skeptisme publik yang mengira laga antara kesebelasan asal Italia akan berlangsung membosankan. Shevchenko sempat berhasil membobol gawang Gianluigi Buffon, namun gol tersebut dianulir karena Sheva dianggap berdiri pada posisi offside.

Lalu setelah momen itu, nyaris tidak ada momen menarik berikutnya hingga laga memasuki babak perpanjangan waktu. Kekhawatiran publik pun seakan terjustifikasi.

Pada babak perpanjangan waktu ini, Sheva bahkan sempat ditarik ke belakang untuk melapis bek Roque Junior yang mengalami cedera. Milan sudah menghabiskan jatah tiga pergantian pemain, sehingga bek asal Brasil ini tetap berada di lapangan jika Milan ingin tetap bermain dengan 11 pemain. Uniknya, kedua kesebelasan seperti tidak bernafsu mencetak gol dan mengharap laga diselesaikan melalui adu penalti saja.

Di sini kepahlawanan Sheva muncul. Menjadi penendang terakhir setelah Serginho, Clarence Seedorf, Kakha Kaladze, dan Alessandro Nesta, Sheva dengan dingin berhasil menipu Buffon dalam sebuah tendangan yang menentukan gelar. Sebuah penalti yang jika dihubung-hubungkan memiliki koneksi dengan kisah penaltinya pada laga melawan Chievo tadi.