Nyanyian-nyanyian suporter di stadion bukan hanya untuk mengejawantahkan fungsi sang pemain ke-12 di dalam stadion, namun juga membawa pesan lain. Dari atas tribun, nyanyian mereka tak jarang diperlukan untuk melipatgandakan semangat bertanding. Membuat derap langkah kaki pemain-pemain idola mereka selalu ringan. Membuat nyali bertanding pahlawan-pahlawan lapangan hijau kesayangan mereka selalu berlipat-lipat tebalnya.
Klise, namun benar adanya. Stadion Emirates, misalnya. Dua pekan lalu kandang Arsenal ini diejek oleh suporter FC Köln sebagai kandang yang tak bertaji. Suporter Arsenal kalah suara bahkan di kandang mereka sendiri. Memang kemudian The Gunners sukses menjinakkan tamunya dari Jerman itu, tapi bila di rumah sendiri suporter tuan rumah kalah pamor, bukankah wajar ketika banyak penggawa Arsenal mengalami inkonsistensi penampilan tiap pekannya?
Memang tak langsung terasa, tapi peran suporter di dalam stadion bukan hanya dongeng isapan jempol belaka. Mereka mendapat predikat pemain ke-12 karena selain sebelas pemain yang bertanding mewakili lambang kebanggaan mereka, ratusan bahkan ribuan suporter-lah yang kemudian memastikan para pahlawan mereka bermain tanpa rasa takut.
Agaknya ini yang kemudian tampak di Bali United musim ini. Nyanyian ‘Bangga Mengawalmu Pahlawan’ seketika menjadi primadona bagi telinga pendukung sepak bola di Tanah Air. Klub yang baru berusia dua tahun ini memang melejit di Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini. Sampai pekan ke-25, mereka masih bertengger di peringkat kedua di bawah Bhayangkara FC dengan selisih empat poin dan peluang juara yang masih terbuka lebar.
‘Bangga Mengawalmu Pahlawan’ selalu berkumandang merdu di Stadion Kapten I Wayan Dipta. NORTHSIDEBOYS12 yang kerapkali menyanyikan lagu ini di tribun sebelah utara stadion membuat keangkeran I Wayan Dipta hampir selalu sulit ditembus lawan-lawan mereka musim ini. Hanya Bhayangkara dan Persipura Jayapura yang bisa menundukkan Serdadu Tridatu di kandang, selebihnya, mereka mengemas 10 kemenangan di stadion tersebut.
Lagu ini sendiri mengalun dengan merdu dan ritmis. Ada aura positif yang terasa dari baris-baris puitik yang terselip dalam lirik lagu tersebut. Selain menyiratkan kebanggaan mereka mendukung dan mengawal penggawa Serdadu Tridatu, para Semeton Dewata juga membuai perjuangan Sylvano Comvalius dengan lirik yang amboi seperti, “Bermainlah dengan rasa bangga, demi lambang Bali di dada……”
Selain nadanya yang nyaman di telinga, lagu dukungan untuk Bali United juga ramah didengarkan oleh suporter netral. Bahkan, seperti yang sering dilakukan suporter timnas Indonesia, lagu ‘Bangga Mengawalmu Pahlawan’ juga bisa diintegrasikan untuk nyanyian puja-puji bagi skuat Garuda. Banyaknya lagu-lagu dukungan yang mewarnai blantika sepak bola Indonesia juga bisa menjadi wujud bahwa kreativitas lagu-lagu suporter di Indonesia tidak pernah kalah dari negara lain di dunia bahkan dari kiblatnya di Eropa.
Dibanding negara-negara lain di ASEAN, Indonesia jauh lebih populer dengan animo penonton yang begitu luar biasa kepada sepak bola. Tiap kali awaydays mendukung timnas Garuda di luar negeri misalnya, lagu-lagu ini pun ikut merambah kancah global dan membuat lirik-lirik lagu tersebut mendunia. Dengan menanjaknya performa Bali United dan kemungkinan mereka lolos ke AFC Cup bahkan Liga Champions Asia, terbuka lebar peluang ‘Bangga Mengawalmu Pahlawan’ mengikuti terbang tingginya pahlawan-pahlawan mereka musim depan di pentas Asia.
BANGGA MENGAWALMU HEY PAHLAWAN
BANGGA BISA BERSAMAMU KAWAN
BERJUANG MERAIH KEMENANGAN
DEMI SEBUAH KEHORMATANAYO MAJULAH BALI UNITED
AYO BERJUANG BALI UNITEDBERMAINLAH DENGAN RASA BANGGA
DEMI LAMBANG BALI DIDADAOOO…..
OOOOO…..
OOO…..
OOOOO…..
https://www.youtube.com/watch?v=1dS6beEb364
Author: Isidorus Rio Turangga (@temannyagreg)
Tukang masak dan bisa sedikit baca tulis