Permasalahan itu masih saja menggelayuti timnas senior Indonesia. Waktu pemusatan latihan yang minim, regenerasi yang lambat, dan pemain yang itu-itu saja, selalu menjadi alasan dibalik kegagalan tim Garuda meraih hasil optimal di laga internasional.
Terbaru, Andik Vermansyah dan kawan-kawan ditahan imbang Fiji dengan skor 0-0. Tidak kalah memang, namun hasil imbang tanpa gol di kandang sendiri melawan tim yang berada enam peringkat di bawah kita tetaplah sebuah hasil memalukan. Apalagi, Fiji bukanlah negara dengan tradisi sepak bola yang kuat. Dari sebelas starter yang mereka turunkan, hanya satu yang berstatus pemain profesional.
Di artikel sebelumnya, kami sempat memberikan rekomendasi mengenai nama-nama baru yang layak diberi debut atau dipanggil kembali ke timnas Indonesia. Namun sayangnya, debut untuk para pemain baru belum terjadi hari Sabtu (3/9) lalu, karena muka-muka lama dari Piala AFF 2016 lalu tetap mendapat kepercayaan tampil di tim utama, padahal beberapa dari mereka sedang mengalami penurunan performa di liga.
Apapun alasannya, entah karena mepetnya waktu persiapan atau disebabkan minimnya database pemain di Indonesia, Luis Milla harus segera mengganti pemain-pemain yang sudah usang dengan nama-nama baru yang lebih segar, tak terkecuali dari Liga 2.
Berikut ini, kami menyarankan enam nama pemain dari Liga 2 yang sedang naik daun dan menurut kami, kualitasnya setara dengan pemain-pemain di Liga 1, sehingga layak mendapat panggilan di timnas senior Indonesia.
Mahadirga Lasut
Gelandang berusia 29 tahun ini merupakan top skor PSS Sleman dengan raihan 11 gol, alias 40 persen dari total gol Elang Jawa di Liga 2. Meskipun posisinya bukan sebagai ujung tombak, insting gol pemain asal Manado ini sangat tinggi, mengingatkan kita pada masa keemasan Frank Lampard.
Eks pemain Persmin Minahasa, Mitra Kukar, dan Persija Jakarta ini bisa mengisi satu slot pelapis di posisi gelandang serang jika Slamet Nurcahyo dirasa sudah terlalu tua dan Septian David Maulana belum cukup matang untuk dipromosikan ke tim senior.
Misbakhus Solikin
Untuk pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah, posturnya memang kurang ideal, namun jangan pernah sekalipun meremehkan kualitas eks pemain Persekap Kabupaten Pasuruan dan Persatu Tuban ini.
Tendangan jarak jauhnya mematikan, distibusi bolanya bagus, dan dia juga memiliki insting mencetak gol yang tinggi. Misbakhus Solikin yang merupakan sahabat karib Evan Dimas, juga layak dilirik oleh Luis Milla untuk diberikan kesempatan mengenakan lambang Garuda di dada.
Di tiga laga pertama Bajul Ijo di Liga 2, pemain jebolan tim Al-Rayyan di kompetisi internal Persebaya ini selalu mencetak gol. Ia menjadi kandidat utama untuk menjadi penerus gelandang-gelandang hebat The Green Force seperti Eri Irianto, Uston Nawawi, dan Muhammad Taufiq.