Kolom

Memuja Kedalaman Skuat Timnas Indonesia di SEA Games 2017

“Attack wins you game, defense wins you title, but squad depth, give you everything.”

Tak perlu penasaran dengan kutipan di atas karena itu bentuk modifikasi ala kadarnya dari saya sembari meminjam kutipan legendaris Sir Alex Ferguson. Benar memang bahwa lini serang yang dahsyat akan memenangkan sebuah pertandingan sementara lini pertahanan yang bagus akan membuatmu meraih gelar. Tapi, kedalaman skuat yang baik akan memberimu segalanya: kemenangan dan gelar.

Luis Milla membawa 21 pemain muda ke SEA Games 2017 di Malaysia dengan skuat yang terhitung ramping dan sesuai. Jumlah 21 ini lebih banyak dibanding Malaysia yang membawa 20 nama saja. Jumlah ini juga masih di atas Filipina dan Timor Leste yang seperti Harimau Malaya, mereka juga hanya membawa 20 nama. Tapi, dari 21 pemain yang dibawa ke Malaysia, Luis Milla tampak mempertimbangkan segala aspeknya.

Ia tidak ingin membawa pemain yang sekiranya tak akan banyak bermain di skema yang diinginkan. Sebagai contoh, Gian Zola. Menurut asumsi saya, Milla cukup optimis dan percaya diri dengan peran Septian David Maulana sebagai pemain nomor 10 yang berada di belakang penyerang. Zola tentu bukan pemain yang buruk, tapi Septian David punya pengalaman internasional lebih banyak dari pemain Persib Bandung tersebut.

Selain Zola, Milla juga meninggalkan Miftahul Hamdi, Ahmad Nur Hardianto hingga bek muda Arema FC, Bagas Adi Nugroho. Mengapa? Saya rasa, ini murni kebutuhan taktik saja. Hamdi mungkin sedikit kalah pamor bila bersaing dengan Saddil Ramdani, Osvaldo Haay hingga Febri Hariyadi, walau secara kualitas, pemain Bali United ini setara dengan ketiganya. Ahmad Nur Hardianto, penyerang muda Persela, selain sempat mengalami cedera dan belum sepenuhnya fit, saya rasa tipikalnya tak seperti penyerang klasik nomor 9 yang dibutuhkan Milla yang tampak pada sosok Marinus Wanewar dan Ezra Walian.

Milla sudah memainkan 17 dari 21 pemain yang dibawa dari dua laga awal

Hanya Andy Setyo, Ryuji Utomo dan duo kiper cadangan, Diky Indrayana dan Satria Tama, yang belum mendapat menit bermain bersama Timnas U-22 di SEA Games 2017 kali ini. Kala menurunkan susunan sebelas pemain inti yang berlaga melawan Filipina, eks pelatih Spanyol U-21 ini mengganti empat pemain intinya di laga melawan Thailand.

Putu Gede Juni Antara, Saddil Ramdani, Yabes Roni Malaifani, dan Ezra Walian dimainkan untuk menggantikan posisi Gavin Kwan Adsit, Febri, Osvaldo, dan Marinus. Bukannya menurunkan kualitas, komposisi pemain baru ini justru menawarkan dimensi berbeda ketika diturunkan sejak menit awal.

Putu Gede tampil lugas di bek kanan dan mencatat satu asis untuk gol Septian David. Kolaborasinya yang sudah menyatu bersama Hansamu Yama Pranata, membuat lini belakang digalang dengan lebih mantap. Pemain muda asal Bali ini juga punya sisi defensif yang sedikit lebih baik dibanding Gavin yang lebih menyerang dan eksplosif.

Tiga nama lain, Saddil, Yabes hingga Ezra, masing-masing juga tampil mumpuni. Yabes beberapa kali menerobos sisi kiri pertahanan Filipina. Dan tak seperti Febri yang berkaki kiri dan dimainkan sebagai inverted, Yabes bisa menerobos dan langsung mengirim umpan cut-back dengan kaki terkuatnya. Saddil pun, seperti sudah diprediksi, tampil sangat baik dan juga mencetak angka. Sementara Ezra, walau tak menyumbang gol, ia memberi satu asis bagi gol Saddil.

Juga jangan lupakan peran cameo Hanif Sjahbandi di 15 menit akhir pertandingan melawan Filipina yang juga cukup rapi mengirimkan umpan vertikal bagi para gelandang sayap dan pemain depan Indonesia. Hanif, yang bernomor punggung 21, bisa menjadi opsi yang pas untuk melengkapi kedalaman skuat di sektor gelandang.

Bukti kedalaman skuat Timnas U-22

Dengan sudah bermainnya 17 pemain dari 21 nama yang dibawa ke SEA Games, Luis Milla menunjukkan bahwa skuatnya memang punya kontribusi walau untuk sekelas pemain cadangan sekalipun. Praktis, bila berkaca dari skema taktik dalam dua laga awal ini, hanya Septian David (gelandang serang tengah) yang tidak punya pelapis langsung.

Rezaldi Hehanusa bisa dilapis oleh Ricky Fajrin, lalu memasukkan Andy Setyo atau Ryuji untuk mendampingi Hansamu di bek tengah. Di gelandang tengah, Muhammad Hargianto dan Evan Dimas bisa dilapis cukup baik dengan Hanif dan Osvaldo Haay yang juga cukup piawai bermain sebagai gelandang nomor 8. Sedangkan lini serang, dibanding lini lainnya, punya kedalaman skuat yang jauh lebih baik dan tidak berbeda jauh secara kualitas.

Memang masih terlalu dini untuk menyimpulkan kehebatan dan kedalaman skuat dari tim yang dibawa Luis Milla ke Malaysia, namun, meratanya skuat timnas Garuda Muda, memberi kita harapan untuk optimis bila salah satu pemain harus absen akibat akumulasi kartu kuning atau  cedera di tengah kompetisi.

#GarudaBisa

Author: Isidorus Rio Turangga (@temannyagreg)
Tukang masak dan bisa sedikit baca tulis