Eropa Inggris

Musim Kedua Jose Mourinho: Akankah Lebih Bertabur Gelar?

Liga Primer Inggris sudah mulai pekan lalu. Semua klub juga sudah melakoni laga perdananya. Kita sudah menyaksikan betapa seru dan ketatnya beberapa pertandingan plus gol-gol spektakuler dari para bintang lapangan hijau. Dari kemenangan dramatis Arsenal atas Leicester, skor sama kuat dan banjir gol antara Liverpool melawan Watford, dan takluknya juara bertahan Chelsea dari tamunya, Burnley.

Laga Minggu malam (13/8) juga menyajikan keseruan saat Manchester United berhasil pesta gol atas tamunya, West Ham United. Penyerang rekrutan baru United, Romelu Lukaku, membuktikan kualitasnya dengan membukukan dua gol. Sementara dua gol lainnya dicetak Anthony Martial dan Paul Pogba.

Untuk sementara, Setan Merah memuncaki klasemen. Dan kemenangan empat gol ini menjadi yang terbesar dibanding hasil laga pembuka lain. Namun, bagi sang manajer, Jose Mourinho, ini belum berarti apa-apa. Sangat wajar jika pelatih kelas atas ini tidak ingin terlalu percaya diri. Terlebih lagi, masih banyak laga dan segala sesuatu masih bisa terjadi di kompetisi dengan persaingan paling ketat ini. Tetapi setidaknya kemenangan ini membayar hasil seri di Old Trafford musim lalu dengan lawan yang sama.

Lalu, bagaimana kira-kira kiprah pelatih sarat gelar ini memulai musim keduanya?

Lebih dari sekedar peringkat enam

Jose Mourinho menangani Manchester United musim 2016/2017 lalu. Dan musim lalu, Manchester merah berhasil meraih gelar pembuka Community Shield (mengalahkan juara Liga Primer 2015/2016, Leicester City), Piala Liga (mengalahkan Southampton di final) dan Liga Europa (mengalahkan Ajax Amsterdam di partai puncak). Gelar terakhir ini memang menjadi harapan satu-satunya agar bisa berlaga di Liga Champions Eropa. Ini wajar karena di klasemen Liga Primer musim lalu, Marcus Rashford dan kolega hanya menduduki peringkat keenam dengan raihan 69 poin (24 poin di bawah juara musim 2016/2017, Chelsea).

Tentunya, para suporter Setan Merah ingin agar pelatih yang akrab disapa Mou ini membawa tim kesayangan mereka lebih dari sekedar peringkat enam. Ya, harapannya apa lagi jika bukan gelar Liga Primer Inggris. Sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, Manchester United memang belum pernah mencicipi manisnya gelar domestik bergengsi tersebut.

Terlebih musim ini, Mou sudah belanja pemain sebesar 150 juta paun. Rekrutan baru musim ini ada Romelu Lukaku yang dibeli dari Everton, lalu Nemanja Matic yang hijrah dari Chelsea, dan bek Swedia, Victor Lindelof, yang didatangkan dari Benfica. Tentu dengan hadirnya ketiga pemain ini, target juara Liga Primer Inggris dan Liga Champions Eropa diharapkan bisa tercapai.

Dua gelar Liga Champions Eropa yang pernah dimenangkan saat menukangi FC Porto dan Internazionale Milano tentunya menumbuhkan harapan bahwa Manchester United akan memenangi gelar bergengsi tersebut di bawah sentuhan Mou. Maklum saja, terakhir Manchester merah menjuarai kejuaraan antarklub Eropa ini adalah musim 2007/2008 saat masih dilatih Sir Alex Ferguson.

Dalam sejarah kepelatihan Mourinho, pria karismatik ini mulai mengantarkan tim yang dilatihnya juara liga domestik saat memasuki musim kedua. Tentu masih ingat bukan saat dirinya melatih di Porto, Chelsea, Inter, dan Real Madrid?

Bagaimana tanggapan sang juru taktik ini? Mourinho tidak ingin sesumbar walau rasa optimis ada. Belum tentu ada jaminan bahwa tim yang dilatihnya akan juara liga domestik musim ini. Dia hanya mengatakan bahwa manajer secara umum sudah lebih mengenal tim dan para pemainnya lebih baik di musim kedua.

Dan, sebagai pelatih yang kenyang asam garam sepak bola Eropa dan sudah meraih berbagai gelar, Mou tentunya paham situasi dan kondisi seperti ini.

Previous
Page 1 / 3