Jose Mourinho mengaku tidak begitu suka membicarakan pemain klub lain terutama di bursa transfer. Ia lebih memilih menyerahkan segalanya kepada wakil kepala eksekutif Manchester United, Ed Woodward. Pun dengan bek potensial asal Swedia, Victor Lindelof, yang menolak sudah menjalin kesepakatan dengan United. Dua kabar tersebut terjadi tiga hari lalu.
Tepat pada Minggu (11/06) waktu Indonesia, melalui akun Twitter resmi mereka, Manchester United resmi mengumumkan Lindelof sebagai pemain baru mereka. Lindelof menjadi transfer pertama pelatih Jose Mourinho jelang musim baru.
We are pleased to announce we have reached agreement with Benfica for the transfer of Victor Lindelof. More: https://t.co/xGQKgCuCrX #MUFC pic.twitter.com/93QhW9JnMU
— Manchester United (@ManUtd) June 10, 2017
Tim berjuluk Setan Merah tersebut sudah mencapai kesepakatan untuk mendaratkan Lindelof ke Old Trafford. Kesepakatan tersebut juga termasuk tes medis, izin kerja dan juga kesepakatan pribadi dengan sang pemain. United sendiri mesti membayar mahar transfer sebesar 30,7 juta paun untuk mengamankan jasa Lindelof dari Benfica.
United memang memiliki masalah akut di lini pertahanan, bahkan sejak di masa-masa akhir era kepemimpinan Sir Alex Ferguson di sana. Musim lalu mereka memang hanya kemasukan 29 gol di Liga Primer Inggris, tetapi rataan tendangan yang mengarah ke gawang mereka mencapai 9,5 kali dalam setiap pertandingan. Tentunya bukan catatan yang begitu baik bagi lini pertahanan.
Kesulitan mereka terlihat dengan bagaimana skuat asuhan Jose Mourinho terus memainkan empat pemain bertahan yang berbeda di banyak pertandingan, termasuk dua pemain di jantung pertahanan. Sempat mencoba duet Chris Smalling dan Daley Blind, Jose kemudian membongkar pasang duet di posisi bek tengah dengan menggunakan seluruh pemain yang dimilikinya.
Sampai akhirnya ada duet yang lebih stabil antara Eric Bailly dan Marcos Rojo. Meskipun duet tersebut kemudian terpecah karena salah satu mengalami cedera.
Eric Bailly dan Marco Rojo memang terkenal dengan ketangguhan dan kekuatan mereka. Mereka handal ketika menyapu serangan dan menghentikan lawan. Tetapi masalahnya, ketika keduanya bermain, United agak kesulitan melakukan build-up serangan dari lini pertahanan.
Karena baik Bailly maupun Rojo, bukanlah tipe bek tengah pembagi bola. Terkadang kiriman bola ke depan justru dilakukan oleh David de Gea yang berposisi kiper. Ini tentunya agak menyulitkan andai United mesti melakukan serangan balik cepat. Dan kehadiran Lindelof setidaknya akan melengkapi kepingan yang dibutuhkan United di lini pertahanan.
Statistik menunjukan bahwa Lindelof adalah bek pemberi operan terbaik di Liga Portugal musim lalu. Ia melepaskan 1744 operan akurat dengan 48 persen di antaranya merupakan operan-operan panjang yang mencapai jarak 40 meter atau lebih di lapangan. Lindelof adalah sosok yang tepat bagi skema bertahan milik Jose Mourinho. Lindelof juga tenang ketika memegang bola. Sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh bek-bek tengah United yang lain saat ini.
Ini berarti United kembali memiliki bek pengoper bola yang baik setelah era Rio Ferdinand. Peran tersebut nyatanya tidak mampu begitu dijalankan dengan baik oleh Chris Smalling dan Phil Jones. Tim bahkan sampai-sampai menempatkan Daley Blind di posisi bek tengah hanya agar ada pemain yang bisa melakukan build-up dari lini belakang.
Soal kemampuan tekel Lindelof yang tidak begitu baik, sebenarnya bukan masalah. Karena apabila dipasangkan dengan Eric Bailly atau Marco Rojo, akan ada pembagian tugas di antara pemain ini dengan Lindelof. Mana yang menyapu serangan dan mana yang terlibat dalam proses penyusunan serangan dari lini pertahananan. Satu yang pasti, kedatangan Lindelof kemungkinan akan menggusur satu pemain di posisi bek tengah yang kini sudah dimiliki oleh United.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia