Eropa Spanyol

Ketika Sergi Samper Berdiri di Persimpangan Jalan

Bagaimana dengan hengkang?

Hengkang bukan pilihan yang buruk. Mengingat ia sudah berusia 22 tahun, sudah akan memasuki usia emas, Samper butuh banyak menit bermain. Ketika Barcelona masih berupaya menanti Paulinho, ada wacana untuk meminjamkan Samper untuk satu musim lagi. Hengkang dengan status pinjaman tidak akan memutus hubungannya dengan Barcelona.

Atau, Samper pun bisa hengkang secara permanen. Dengan kemampuannya, pemain dengan tinggi 181 sentimeter ini bisa menjadi pilihan utama di banyak klub Eropa. Ke Italia, Prancis, atau Jerman, bisa menjadi pilihan yang menarik. Liga-liga yang bisa mengapresiasi seorang gelandang bertahan modern seperti dirinya.

Bermain ke Inggris pun pilihan yang juga menarik. Misalnya ke Arsenal, yang belum punya pemain dengan kemampuan seperti Samper, selain Santi Cazorla dan Granit Xhaka. Cazorla tengah cedera panjang dan praktis hanya Xhaka yang bisa menjadi deep playmaker. Namun tentu, hengkang ke Arsenal pun, ia berhadapan dengan risiko persaingan yang cukup berat.

Lini tengah Arsenal memang padat, apabila melihat dari jumlah pemain. Namun, pemain dengan spesifikasi khusus seperti dirinya sangat terbatas. Di sinilah peluang Samper untuk menarik perhatian Arsene Wenger.

Selain Arsenal, Samper juga bisa mempertimbangkan Liverpool. Salah satu gelandang penting Liverpool, Emre Can, masih sering disebut di bursa transfer. Jika gelandang asal Jerman itu hengkang, Samper bisa menjadi alternatif yang menarik.

Kini, di hadapan persimpangan itu, keputusan kembali ke hati Samper. Bersabar tak banyak bermain dan menjadi tulang punggung Barcelona di masa depan, atau hengkang untuk lebih mendapatkan lebih banyak menit bermain. Ini masalah hati.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen