Eropa Italia

Petuah Mbah Budi tentang Dalbert Henrique, Bek Kiri Incaran Internazionale Milano

Kelebihan

Seperti mayoritas fullback yang lain, Dalbert juga punya modal kecepatan lari dan agresivitas yang luar biasa. Hal ini pula yang membuat Favre mengeksploitasinya secara maksimal di sektor sebelah kiri Nice. Dalbert memang dituntut untuk rajin melakukan overlapping guna membantu serangan Les Aiglons.

Ditambah dengan kemampuan dribel dan footwork yang apik, menyaksikan Dalbert menggiring bola dari belakang, melewati lawan, untuk kemudian mengirim umpan menyilang, baik lambung maupun datar, adalah suatu hal yang umum dari sosok berpostur 181 sentimeter ini.

Sebagai opsi tambahan, Dalbert juga bukan sosok yang kelewat individualis karena dirinya gemar melakukan kombinasi satu-dua dengan para rekannya guna mencabik-cabik sektor pertahanan lawan. Sekilas, Interisti bisa melihat jelmaan Maicon namun dalam versi kidal pada wujud Dalbert.

Salah satu cara yang paling lazim dilakukan Dalbert ketika merangsek ke depan bersama bola adalah mendorong si kulit bundar sedikit lebih jauh ke depan saat melakukan dribel guna mempertahankan akselerasinya yang sudah berada di fase puncak sekaligus menyulitkan para pemain lawan untuk merebut bola dari kakinya.

Berbeda dengan Ansaldi atau Lord Nagatomo yang tidak kidal, keberadaan Dalbert tentu menjadi sebuah opsi yang lebih menjanjikan. Setidaknya, jika Dalbert mengisi pos fullback kiri Inter yang ditugaskan untuk mengirim umpan presisi ke kotak penalti buat para penyerang, dirinya bisa mereduksi waktu eksekusi umpan sekaligus dapat mempertahankan momentum.

Selama ini, ketika Ansaldi dan Lord Nagatomo menghuni wilayah tersebut, mereka kerap kehilangan momen terbaik buat melepas umpan lantaran harus memutar badan terlebih dahulu supaya bisa menggunakan kaki terkuatnya untuk mengirim umpan.

Hal ini seringkali merugikan fase penciptaan peluang Inter karena para pemain lawan punya waktu sepersekian detik guna mengganggu pergerakan Ansaldi dan Lord Nagatomo. Alhasil, serangan Inter pun kerap mandek begitu saja. Terlebih akurasi umpan Ansaldi dan Lord Nagatomo juga tidak bagus-bagus betul.

Dalbert sendiri masih punya pekerjaan rumah untuk terus meningkatkan akurasi umpannya bila ingin menyamai level Dani Alves, prototipe fullback jempolan yang dimiliki Brasil dan bahkan sepak bola dunia dalam kurun satu windu terakhir.

Gaya main dan karakter Dalbert terlihat menjanjikan bila dikombinasikan dengan Ivan Perisic, winger kiri nan lincah milik Inter. Kolaborasi keduanya berpotensi besar untuk merepotkan sektor kanan pertahanan lawan. Apalagi Spalletti juga kondang sebagai pelatih yang bertumpu pada sektor sayapnya dalam menginisasi maupun mengeksekusi serangan.