Eropa Inggris

Benarkah Manchester United Akan Diakuisisi Pengusaha Cina?

Kehadiran investor baru yang mengakuisisi klub sepak bola memang bisa membawa angin segar perubahan. Memang uang bukan segalanya, namun harus diakui di masa sekarang, istilah money talks sangat berlaku. Contohnya era Roman Abramovich di pertengahan 2000-an yang membuat Chelsea menjadi kekuatan yang disegani di Inggris dan Eropa.

Di masa Roman Abramovich ini kita mengenal nama-nama seperti Didier Drogba, Michael Essien dan legenda lokal seperti John Terry, Frank Lampard dan sebagainya. Plus kehadiran Jose Mourinho sebagai manajer  fenomenal, membuat orang mulai melirik Chelsea sebagai kekuatan baru.

Nah, beberapa tahun terakhir, kehadiran orang kaya baru Asia juga ikut mewarnai sepak bola Eropa. Sebut saja mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Sinawatra, yang sempat membeli Manchester City (sebelum dilepas ke Sheikh Mansour), lalu ada Leicester City yang dimiliki pengusaha Thailand juga.

Baru-baru ini, dikabarkan ada sosok misterius (yang pasti orang kaya baru) yang tertarik mengambil alih saham Manchester United yang bernilai 2,8 miliar dolar AS! Dan 80 persen saham dikuasai oleh pemilik Setan Merah saat ini, keluarga Malcolm Glazer.

Menurut laporan The Sunday Times, investor Cina diberitakan sudah mengontak pemegang saham independen (yang menguasai sisa saham United) untuk menanyakan apakah ada rencana melepas klub ini.

Memang belum ada kesepakatan resmi, karena masih dalam diskusi yang sifatnya informal. Tetapi, kelihatannya semua tinggal menunggu waktu saja untuk Setan Merah berpindah kepemilikan jika kata sepakat sudah ditemukan. Jika memang benar, maka ini menambah panjang daftar kepemilikan klub sepak bola oleh para investor Cina.

Kisah keluarga Glazer di Old Trafford: Dikagumi dan dibenci

Nama Malcolm Glazer sebenarnya bukan nama baru di dunia olahraga. Tahun 1995, Glazer yang juga pengusaha sukses ini, membeli klub American Football, Tampa Bay Buccaneers, senilai 192 juta dolar AS. Di ajang NFL, Tampa Bay memang belum ada apa-apanya. Namun, setelah diambil alih Glazer, Tampa Bay berubah menjadi kekuatan yang disegani. Klub ini menjadi juara Super Bowl pada 2002 lalu.

Pada 2005, keluarga Glazer membeli Manchester United senilai 790,3 juta paun. Memang, di era Glazer ini, Manchester United meraih prestasi cukup banyak. Namun, ada yang membuat Glazer sangat dibenci. Kenapa?

Karena dana pembelian tersebut berasal dari hutang dan aset klub pula yang jadi jaminan. Jelas saja para suporter loyal Setan Merah protes. Bahkan ada sejumlah suporter yang ingin membeli saham United. Namun, Glazer memutuskan menahan 90 persen saham itu dan melepas 10 persen ke bursa saham.

Dengan segala kontroversinya, ternyata Manchester United tampil mengilap di Liga Primer Inggris dan masih mampu menjuarai Liga Champions Eropa

Tahun 2014, Malcom Glazer meninggal dunia karena sakit di usia 85 tahun. Manchester United kini ditangani oleh anak-anak Glazer. Dan para anak ini memang sudah disiapkan untuk bisa menjalani roda kehidupan klub di liga yang serba seru ini.

Walau begitu, bukan berarti tidak ada masalah sama sekali. Dari enam anak, tentunya tidak semuanya punya pendapat sama, bukan? Ada yang tertarik membeli pemain baru, namun ada juga yang lebih tertarik melepas pemain.

Lepas dari segala kontroversi, sisi positif Glazer adalah tidak mau ikut campur dalam urusan pemain karena itu adalah urusan manajer. Glazer membiarkan Sir Alex Ferguson kala itu bekerja menangani urusan pemain, taktik dan lain-lain tanpa ada intervensi siapapun.

Previous
Page 1 / 2