Eropa Inggris

Akankah Ada Penyesalan bagi Chelsea Menyoal Dominic Solanke?

Chelsea dikenal sebagai tim yang memang suka menyia-nyiakan talenta mudanya. Nama-nama seperti Kevin De Bruyne dan Romelu Lukaku masih suka membuat beberapa suporter Chelsea meringis mengingat bagaimana klub kesayangan mereka melepas kedua pemain yang kini menjadi andalan di rival masing-masing. Sayangnya, Chelsea sepertinya tidak mengenal kata menyesal.

Pencinta Chelsea berpeluang untuk mendapatkan perasaan yang sama ketika mendengar nama Dominic Solanke di masa depan. Sama dengan De Bruyne dan Lukaku, kini Solanke bermain di saingan Chelsea untuk merebut gelar Liga Primer Inggris, Liverpool.

Yang membedakan Solanke dengan De Bruyne dan Lukaku adalah kepindahannya ke Liverpool tidak melalui perantara klub lain, yang berarti bahwa Chelsea berpendapat tidak masalah untuk melepas Solanke ke klub rival. Kini, Solanke berpeluang untuk membuktikan bahwa keputusan Chelsea melepasnya ke Liverpool adalah keputusan yang buruk.

Tentang Solanke

Solanke yang berposisi sebagai penyerang tengah ini adalah langganan timnas Inggris usia muda. Prestasinya juga terhitung mentereng. Di tahun 2014, ia berhasil menggondol gelar top skor Piala Eropa U-17, sekaligus membawa Inggris menjadi juara.

Juni lalu, Solanke berhasil menjadi pemain terbaik Piala Dunia U-20 dan juga memboyong trofi Piala Dunia U-20 ke tanah Inggris. Singkatnya, Solanke memiliki pengalaman dan prestasi di level timnas usia muda. Namun, prestasi Solanke sepertinya tidak berhasil membuat manajemen Chelsea percaya akan dirinya.

Lalu, apakah memang karena gaya main Solanke tidak cocok dengan taktik yang diterapkan Antonio Conte di lapangan? Sepertinya tidak juga. Solanke diberkahi kemampuan fisik yang mumpuni. Dengan tinggi sekitar 186 sentimeter, Solanke tentu memiliki kemampuan untuk memenangi duel udara. Walaupun tubuhnya besar, namun ia juga memiliki kecepatan untuk melewati bek lawan, ditambah dengan kemampuan dribel yang lumayan.

Aspek penyelesaian akhir dan ketenangannya mungkin masih bisa dikembangkan, namun mengingat ia baru berusia 19 tahun, tentu masa puncaknya masih jauh baginya. Singkatnya, permainannya sedikit banyak memiliki kemiripan dengan penyerang andalan Chelsea belakangan ini, Diego Costa.

Menjadikan Alvaro Morata (atau Costa apabila tidak jadi hengkang), sebagai mentornya, bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi Solanke dan tentunya Chelsea. Namun entah mengapa, sepertinya Chelsea tidak ingin berepot-repot untuk mengembangkan talenta mudanya.

Solanke tentunya bisa menjadi aset berharga bagi Chelsea. Saat ini, tanpa menghitung Costa yang ingin pindah, penyerang tengah yang ada di tim utama Chelsea hanya Alvaro Morata dan Michy Batshuayi. Morata mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi, dan walaupun Batshuayi berperforma bagus di pra-musim, tetap saja kedalaman skuat dibutuhkan.

Memiliki Solanke sebagai pilihan ketiga adalah opsi terbaik yang disia-siakan Chelsea. Solanke juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kuota home-grown Chelsea di masa depan. Chelsea sepertinya lupa bahwa terakhir kali mereka melepas penyerang dengan fisik mumpuni dan berpengalaman di usia muda, sang pemain kini menolak untuk bergabung kembali bersama Chelsea dan bergabung bersama Manchester United. Kali ini, kesalahan Chelsea bisa jadi lebih besar karena melepas penyerang mudanya yang lain dengan biaya gratis.

Previous
Page 1 / 2