Kolom

Olivier Giroud dan Mereka yang Dirundung Kecemasan

Kedatangan pemain baru selalu disambut linimasa dengan gegap gempita dan dirayakan dengan suka ria. Apalagi jika pemain yang datang berlabel bintang, atau dianggap lebih berkualitas ketimbang pemain yang ada.

Namun, situasi yang janggal pasti akan dirasakan pemain yang tempatnya terancam karena kedatangan amunisi baru. Terlebih, ketika ia sudah membela klub tersebut cukup lama. Olivier Giroud, Wayne Rooney dan Renato Sanches. Mereka bertiga, di sebuah sudut ruangan, jantungnya berdegup kencang, dirundung kecemasan.

Giroud

Giroud

Sudah sejak paruh akhir musim 2016/2017, Arsenal semakin gencar dihubungkan dengan kedatangan juru gedor baru. Mulai dari Kylian Mbappe, pemain muda istimewa yang dibanderol hingga 140 juta paun, hingga Alexandre Lacazette, yang akhirnya bergabung juga dengan Arsenal dengan mahar hingga 53 juta paun.

Salah satu alasan Arsene Wenger “dipaksa” membeli penyerang baru adalah lini depan Arsenal yang tak selalu maksimal. The Gunners terlalu bertumpu kepada Alexis Sanchez untuk mendulang gol. Olivier Giroud dan Danny Welbeck punya masalah yang sama, yaitu tidak konsisten di depan gawang dan nama kedua terlalu mudah cedera.

Sejak datang dari Manchester United, Welbeck sangat sering mengunjungi ruang perawatan karena cedera. Ketika sembuh dan mendapatkan kesempatan bermain, pemain asal Inggris tersebut bermasalah dengan penyelesaian akhir, terutama ketika ia bermain di laga-laga penting seperti final Piala FA musim lalu.

Situasi Giroud sendiri lebih pelik. Semenjak Wenger bermain dengan tiga bek, menit bermain mantan penyerang Montpellier tersebut semakin terbatas. Wenger lebih membutuhkan penyerang yang bisa lebih banyak bergerak, ketimbang stationer di depan kotak penalti. Catatan gol dan penampilan Giroud ketika menjadi pemain pengganti justru membaik. Ia menyandang status spesialis pemain pengganti.

Namun, laki-laki mana yang mau dijadikan pilihan kedua. Meski performanya bagus, Giroud ingin selalu bermain penuh, menjadi pilihan utama, seperti dahulu. Situasi seperti itu sudah terjadi, bahkan ketika Lacazette belum mendarat di Colney. Bayangkan, galaunya hati Giroud ketika melihat kompatriotnya di timnas Prancis tersebut resmi berseragam Arsenal.

Beberapa hari sebelum Lacazette resmi menjadi milik Arsenal, tiga klub sudah menyatakan tertarik menampung Giroud. Everton, West Ham United dan Marseille. Hengkang adalah salah satu solusi bagi kariernya. Namun yang pasti, entah hengkang atau tidak, Giroud akan selalu menyandang “status yang kedua”. Pedih!

Previous
Page 1 / 3