Turun Minum Serba-Serbi

Rencana Adu Penalti Terbaru UEFA: Akankah Lebih Menegangkan?

Dalam pertandingan sepak bola, adu penalti adalah hal yang sangat dihindari (terutama bagi para kiper). Tapi terkadang itu harus terjadi. Sudah bermain habis-habisan selama 2×45 menit ditambah 30 menit perpanjangan waktu namun hasil tetap imbang. Akhirnya, nasib tim ditentukan oleh adu penalti.

Jangankan penendang penalti, kiper, ataupun pelatih beserta ofisial tim, para penonton di stadion dan di rumah justru lebih tegang saat menyaksikan babak tos-tosan ini berlangsung. Pemain sekelas Diego Maradona atau Zico pun bisa gagal dalam mengeksekusi tendangan dari titik putih di adu penalti. Bukti bahwa mentalitas lebih berperan ketimbang kemampuan atau nama besar. Sehebat apapun Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, tetaplah mereka manusia biasa yang bisa tegang saat adu penalti.

Nah, federasi sepak bola Eropa (UEFA) rencananya akan mengubah format adu penalti yang selama ini sudah biasa kita saksikan. Seperti apa ya kira-kira? Berikut penjelasannya:

Dari ABAB ke ABBA

Selama ini jika ada dua tim (A dan B) dan pertandingan harus diselesaikan lewat adu nasib ini, maka sistemnya adalah penendang tim A dapat giliran pertama lalu B kedua dan seterusnya. Dengan sistem baru ini maka akan seperti ini: Tim A-Tim B-Tim B-Tim A dan seterusnya (Dari ABAB menjadi ABBA)

Sistem ini sedikit banyak mengingatkan kita dengan sistem tie-break di olahraga tenis. Rencananya format baru ini akan dilakukan uji coba di turnamen pria dan wanita untuk kategori U-17. Lalu kenapa sistem yang ada selama ini diubah?

Menurut UEFA dalam pernyataannya, perubahan cara adu penalti ini untuk memberikan keuntungan pada tim yang dapat giliran kedua. Misalnya, jika tim A yang dapat giliran lebih dulu dan tendangannya masuk, lalu tim B dapat giliran kedua dan misalnya gagal maka kemungkinan tersingkir lebih besar. Memang, tim yang mendapat giliran kedua akan mengalami tekanan mental lebih besar.

Dengan sepasang mengambil tendangan penalti, setidaknya tekanan sedikit berkurang. Mengenai apakah format ini akan diuji cobakan di level senior memang belum tahu dan belum ada kepastian final. Tapi kemungkinan untuk itu masih akan ada.

Previous
Page 1 / 2