Kolom

Episode Sendu Cesc Fabregas di Arsenal

Old Trafford, Manchester, 24 Oktober 2004. Manchester United menjamu Arsenal, tim pemuncak klasemen yang sedang menjalankan catatan brilian: 49 pertandingan tanpa sekali pun kalah. Rekor ini juga membuat anak-anak The Gunners merebut trofi Liga Primer Inggris dengan status Invincibles: Sang Tanpa Cela.

United, sang hegemon, tentu sungguh berhasrat memupus rekor tersebut. Apalagi Arsenal juga melanjutkan tren musim lalu. Mereka bertandang ke Old Trafford sebagai pemuncak klasemen sementara, dengan dua poin di atas Chelsea. Sementara itu tim tuan rumah berada di posisi 6, terpaut 11 angka dari tim tamu.

Lewat sedikit “campur tangan” Mike Riley, Setan Merah seperti diperkenankan berbuat seenaknya terhadap para penggawa Meriam London. Sebuah video di YouTube menjadi saksi abadi bagaimana Neville bersaudara, Ruud van Nistelrooy, Wayne Rooney melakukan bermacam tindakan kasar dan tercela.

Meski sempat mendominasi, Arsenal ambruk di menit ke-73 lewat aksi teatrikal Rooney di kotak penalti Arsenal. Rooney lantas menggenapi skor menjadi 2-0 lewat golnya di menit-menit akhir pertandingan.

Theatre of Dream bergemuruh. Arsenal meradang. Perdebatan berlanjut hingga ke tunnel yang juga melibatkan para staf masing-masing kesebelasan. Di sinilah akhirnya terjadi insiden yang kemudian terkenal dengan sebutan “Pizzagate”: seorang pemain Arsenal melempar pizza ke pelatih United, Alex Ferguson.

Karena peristiwa ini tak terekam kamera, laporan pers saat itu hanya menulis bahwa sosok pelempar adalah pemain Arsenal yang ‘tak diketahui’, an unidentified Arsenal player. Selang beberapa hari, barulah publik tahu siapa sosok tersebut: Cesc Fabregas.

Previous
Page 1 / 3