Apa yang tertanam dalam benak Anda jika mendengar negara Korea Utara? Rezim komunis yang misterius dan menghabisi siapapun yang melanggar perintah sang pemimpin? Yang kerap mengumbar perang urat syaraf dengan tes nuklir? Wajar saja.
Namun, tahukah bahwa negeri ini juga punya talenta sepak bola handal yang bermain di liga elite Eropa? Soal sepak bola, Korea Selatan memang sudah punya beberapa bintang kenamaan, sebut saja Park Ji-Sung yang juga salah satu legenda Manchester United atau Son Heung-Min yang saat ini cukup cemerlang di Liga Primer Inggris bersama Tottenham Hotspur.
Tetapi, di tengah pandangan negatif tentang rezim Korea Utara di bawah presiden Kim Jong-Un, negeri ini patut berbangga karena punya Han Kwang-Song. Siapa dia?
Namanya belum setenar dibanding Park Ji-Sung. Namun Kwang-Song yang akan berusia 19 tahun September ini mencetak sejarah dengan menjadi pencetak gol pertama asal Korea Utara di Serie A Italia. Saat ini, dia bermain untuk salah satu klub Serie A, Cagliari.
Minggu (9/4) lalu, sekalipun klubnya kalah atas Torino dengan skor akhir 2-3, namun golnya ke gawang Joe Hart menjadi catatan tersendiri. Kwang-Song baru dimasukkan sang pelatih, Massimo Rastelli, sekitar sepuluh menit menjelang laga berakhir.
Kwang-Song senang dengan golnya ini. Dia mengungkapkan rasa terima kasih kepada pelatih dan rekan-rekan setimnya yang selalu mendukungnya. Pemain muda yang mengidolakan Cristiano Ronaldo ini juga sudah menganggap Cagliari sebagai rumah sendiri.
Selain Kwang-Song, rekannya Choe Song-Hyok sudah duluan merumput bersama Fiorentina tahun lalu. Sayangnya, dia dilepas bukan karena kinerjanya. Namun, karena kecurigaan bahwa 70 persen gajinya akan diberikan kepada pemerintah komunis Korea Utara. Yang ada, Song Hyok hanya berada di Italia selama empat bulan.
Sebenarnya, Kwang-Song bukanlah pemain Korea Utara pertama yang diakui kemampuannya di sepak bola dunia. Di era 1960-an, ada Pak Doo-Ik (saat ini berusia 73 tahun), pemain Korea Utara yang mencetak gol kemenangan atas Italia di Piala Dunia 1966 Inggris dan melaju ke babak delapan besar. Sekalipun di perempatfinal kalah atas Portugal, namun Korea Utara tetap dipuja-puja sementara timnas Italia saat itu pulang disambut dengan lemparan telur busuk.
Di era 2000-an, ada Pak Kwang-Ryong yang tampil di Liga Champions Eropa tahun 2011 bersama klub Swiss, FC Basel. Dan ada Jong Tae-Tse, pemain Korut kelahiran Jepang yang bermain di Liga Jerman bersama VFL Bochum dan FC Cologne serta tampil di Piala Dunia 2010.
Tentunya pecinta sepak bola ingin mengetahui lebih jauh tentang Han Kwang-Song ini. Berikut sedikit datany:
- Berawal dari AFC U-16
Seperti kebanyakan pemain profesional lainnya, Kwang-Song bermain di turnamen usia remaja. Penampilannya di kejuaraan Asia junior (AFC U-16) tahun 2014 cukup memukau dengan capaian empat gol. Di final, negaranya berhadapan dengan saudara sendiri (Korea Selatan) dan Korea Utara juara. Pemain Korea Selatan Lee Seung-Woo (mantan pemain akademi Barcelona) sebagai pemain terbaik.
Kwang-Song kembali tampil di Piala Dunia U-17 dan berhasil membawa negaranya mencapai babak 16 besar.
- Bermain untuk tim junior Cagliari
Penampilannya di Piala Dunia U-17 membuat pencari bakat kepincut. Cagliari meminangnya dengan memberi kesempatan Kwang-Song di sesi trial sebelum masuk ke skuat utama.
- Kontrak jangka panjang
Kwang-Song resmi bergabung dengan Cagliari pada 10 Maret 2017 setelah berstatus free agent dari klub Korea Utara, FC Chobyong. Mengawali debutnya pada 2 April lalu. Cagliari nampaknya tidak mau kehilangan pemain ini. Terbukti, pihaknya segera menawarkan kontrak hingga 2022.
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)