Nasional Bola

PSCS Cilacap: Skuat Kepala Tiga yang Berbahaya

Malam itu, 22 Desember 2016, di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, gemuruh suporter PSCS Cilacap menghidupkan sunyinya malam. Riuh suara mereka di tribun mulai pecah ketika di akhir babak pertama perpanjangan waktu, Said Nurul mencetak gol keempat PSCS Cilacap dan membawa Laskar Nusakambangan mengalahkan PSS Sleman 4-3 sekaligus menjadikan PSCS juara Torabika Soccer Championship (TSC) B 2016.

Gelar juara TSC B 2016 adalah gelar pertama PSCS di kompetisi kasta kedua Liga Indonesia, dan kini mereka akan kembali bertarung di kasta yang sama agar mendapat tiket promosi ke Go-Jek Traveloka (GT) Liga 1 musim depan.

Menghuni Grup 3 di Indofood Liga 2, PSCS akan melakoni laga pembuka kontra PSS Sleman (19/4) nanti. Memori indah ketika meraih trofi TSC B 2016 setelah mengalahkan PSS di final tentu akan menaikkan moral pemain PSCS ketika melawat ke Stadion Maguwoharjo.

Sepak bola Cilacap memang menunjukkan peningkatan drastis dalam setahun belakangan. Selain keberhasilan PSCS menjuarai TSC B 2016, tim junior mereka saat ini memimpin klasemen Grup C Piala Soeratin Jateng 2017. Dalam lima pertandingan sejauh ini, mereka berhasil menyapu bersih tiga laga kandang.

Persiapan tim

Meskipun berlabel juara TSC B 2016, persiapan PSCS untuk menyambut Indofood Liga 2 terbilang tidak mulus. Mereka sempat terganjal regulasi kuota pemain di atas 35 tahun yang membuat penyerang andalannya, Ugiek Sugiyanto (36 tahun) yang merupakan pemain terbaik TSC B 2016 sampai harus ke Jakarta mendatangi kantor PSSI untuk memperjuangkan nasibnya.

PSCS memang banyak diperkuat banyak pemain veteran ketika menjuarai TSC B 2016 lalu. Tercatat nama-nama seperti Ugiek Sugiyanto, Jimmy Suparno, Saiful Bahri, dan Syaiful Lewenusa adalah pemain yang telah berkepala tiga. Beruntung, harapan PSCS agar tulang punggung tim mereka tetap dapat berkarier bersama PSCS terwujud usia PSSI merubah regulasi kuota pemain di atas 35 tahun.

Untuk menguji kekuatan tim, PSCS sempat menggelar turnamen Cilacap Cup yang berlangsung 24-25 Maret lalu. Sayang, Hiu Pantai Selatan selalu kandas di dua pertandingan dan harus puas meraih peringkat keempat, padahal mereka telah mendatangkan Abdoulaye Balde, eks pemain timnas Prancis U-20 di tahun 2006.

Di pertandingan pembuka turnamen yang dijuarai Madura United tersebut PSCS kalah 0-1 melawan Persija Jakarta, dan di perebutan tempat ketiga giliran Bhayangkara FC yang menaklukkan tim tuan rumah 3-4 lewat drama adu penalti. Uji coba terakhir tim asuhan Gatot Barnowo juga tidak membuahkan hasil sempurna karena hanya imbang 1-1 melawan PSIM Yogyakarta.

Profil tim dan skuat

Berubahnya kuota pemain di atas 35 tahun tentu membawa angin segar bagi klub yang menghuni Stadion Wijayakusuma ini. Ugiek Sugiyanto tetap menjadi senjata mematikan di lini depan. Penyerang berambut pirang kelahiran Malang tersebut akan bahu-membahu bersama Syaiful Bahri dan Arif Yulianto di lini depan.

Musim ini PSCS harus kehilangan dua bek tengah mereka sekaligus. Haudi Abdillah hijrah ke PSIS Semarang, dan Khomad Suharto yang kembali ke kampung halamannya untuk merawat anaknya yang sakit. Namun mereka telah memiliki pengganti dalam diri Yosi Kurniawan, eks pemain PS TNI.

Formasi 4-3-3 nampaknya akan menjadi andalan Gatot Barnowo musim ini.

Prediksi

PSCS terus menunjukkan peningkatan performa dari musim ke musim. Dimulai dari musim 2009/2010 ketika menempati peringkat tiga Divisi Satu dan promosi ke Divisi Utama 2010/2011, dilanjutkan dengan menembus babak 8 Besar Divisi Utama musim 2014/2015, hingga menjuarai TSC B 2016. Musim ini, dengan susunan pemain yang tidak banyak berubah, PSCS diyakini dapat lolos dari penyisihan grup dan setidaknya menyentuh semifinal.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.