PSSI telah mengumumkan nama resmi kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia. Liga yang akan diselenggarakan pada 15 April ini mendapat dua sponsor sekaligus, yaitu dari salah satu perusahaan transportasi daring, Go-Jek, dan situsweb penyedia jasa pemesanan tiket pesawat dan hotel, Traveloka. Nama liga pun berubah dari Liga 1 menjadi Go-Jek Traveloka Liga 1.
Fenomena nama perusahaan yang terpampang bersamaan dengan nama liga terbilang wajar, karena sebagai sponsor utama kompetisi mereka wajib mendanai jalannya liga. Sah-sah saja jika perusahaan meminta nama liga diubah dengan menyertakan nama perusahaan sebagai timbal balik agar produk mereka dapat lebih dikenal masyarakat luas.
Jika ditilik lebih jauh ke belakang, di Indonesia sudah ada lima sponsor yang namanya ikut nempel di nama liga. Masing-masing sponsor juga akan membawa kita bernostalgia dengan kenangan-kenangan indah di liga masa lampau. Siapa saja mereka?
Liga Dunhill (1994-1996)
Merek rokok yang diproduksi oleh Bentoel Group ini menjadi sponsor pertama di Liga Indonesia. Ketika Dunhill menjadi sponsor, Bandung mendominasi dengan dua kali menjadi kampiun dari klub yang berbeda. Persib Bandung menjuarai Liga Dunhill di musim 1994/1995, dan diteruskan oleh Mastrans Bandung Raya (1995/1996).
Liga Dunhill 1994/1995 adalah perkawinan dari kompetisi Galatama dan Perserikatan, dan pernah mencatatkan diri sebagai kompetisi terbesar di dunia dengan diikuti 34 tim. Pelita Jaya Jakarta di musim 1994/1995 merupakan klub yang sangat kaya ala itu, dan sebagai catatan, mereka berhasil mendatangkan legenda Kamerun di Piala Dunia 1990 dan 1995, Roger Milla.
Liga Kansas (1996-1997)
PT Cipta Citra yang juga merupakan agensinya Dunhill kembali menjadi sponsor utama kompetisi. Namun produk yang mereka jadikan sponsor kali ini adalah rokok Kansas. Kansas hanya menjadi sponsor selama setahun karena pada musim 1997/1998, liga harus dihentikan akibat situasi ekonomi dan politik dalam negeri yang tidak kondusif di tahun 1998.
Jumlah kontestan di Liga Kansas adalah 33 tim yang dibagi ke tiga wilayah: Wilayah Barat, Wilayah Tengah, dan Wilayah Timur. Di akhir cerita, Persebaya Surabaya sukses menjadi juara setelah mengalahkan Bandung Raya dengan skor 3-1 di final. Penyerang Persebaya, Jacksen F. Tiago, menjadi top skor dengan torehan 26 gol.