Kolom Nasional

Pro dan Kontra Manuver Persib Bandung Masuk Bursa Saham

Semua terkejut ketika Persib Bandung berhasil mendaratkan Michael Essien. Persib juga sudah mendapatkan kepastian bahwa mantan penyerang Chelsea dan West Ham United, Carlton Cole, menyetujui untuk menjadi penggawa baru mereka untuk gelaran GO-Jek Traveloka Liga1 (GT Liga1) nanti. Langkah luar biasa yang bahkan sampai mendapatkan perhatian dari publik sepak bola dunia.

Namun, kejutan tidak berhenti sampai disitu.

Persib secara sensasional melakukan manuver yang bisa dibilang luar biasa untuk ukuran sepak bola Indonesia. Klub kebanggan masyrakat Jawa Barat ini sedang dalam proses untuk masuk bursa saham. Atau dengan kata lain, Persib saat ini sedang dalam tahap transformasi dari Public Limited Company atau yang di Indonesia sini lebih sering disebut sebagai Perseroan Terbatas atau PT, menuju perusahaan terbuka, yang apabila di Indonesia ada tambahan ‘Tbk’ di belakang namanya.

Prosesnya masih panjang sampai akhirnya nanti ada investor yang membeli saham Persib. Karena proses penjualan atau pelepasan saham yang kini dimiliki oleh PT Persib Bandung Bermartabat selaku perusahaan yang menaungi Persib, masih berstatus terbatas. Mesti melalui proses IPO atau Initial Public Offering, yang biasanya memakan waktu cukup lama.

Bahkan kabarnya, wacana melepas Persib ke lantai saham pun masih menimbulkan pro dan kontra di antara para petinggi klub tersebut. Meskipun demikian, kami akan menguraikan kejadian-kejadian apa yang terjadi andai suatu saat nanti Persib dilepas ke bursa saham dan dibeli oleh investor lain.

Ada positif dan negatif dari langkah Persib yang bisa dibilang merupakan terobosan baru ini. Bahkan kabarnya bukan hanya klub berjuluk Maung Bandung saja yang akan melepas saham mereka di bursa efek Indonesia.

Kredit: Persib

Positif

Soal keterbukaan Persib tentu poin utama yang paling positif adalah kemungkinan datangnya investor dengan latar belakang keuangan yang luar biasa. Investor yang dibicarakan di sini bisa jadi bukan saja para pengusaha kelas kakap dalam negeri saja. Dengan keberadaan Persib di lantai bursa, ini memungkinkan bahwa Maung Bandung bisa saja dimiliki oleh pengusaha asing, seperti yang berasal dari Timur Tengah atau Tiongkok misalnya.

Dengan kedatangan investor baru yang level kemampuan finansialnya berbeda ketimbang banyak investor klub lain di Indonesia, ini memungkinkan adanya peningkatan kualitas klub di berbagai aspek. Misal, soal stadion. Bisa jadi dengan adanya investor baru dan dukungan dana yang luar biasa, Persib bisa memilik stadion sendiri.

Entah dengan mengambil alih yang sudah ada dari pemerintah atau membangun lagi yang baru. Tidak lagi mesti membayar uang sewa lagi ke pemerintah daerah seperti dua tim Milan yang tersohor itu. Ini juga berlaku terhadap renovasi komplek latihan pemain yang berisi lapangan latihan, mess pemain, pusat kebugaran, dan lain-lain.

PT Persib Bandung Bermartbat saat ini mungkin baru bisa mendatangkan Michael Essien dan Carlton Cole, bisa jadi dengan kedatangan investor baru nanti akan ada pemain-pemain kelas dunia lain yang mendarat di Bandung. Dan kedatangan pemain kelas dunia tentunya menarik minat sponsor untuk ikut memberikan sokongan. Dan bukan mustahil kalau suatu hari nanti Persib disponsori oleh apparel kelas dunia seperti Adidas, Nike, atau Puma.

Sederhananya, dengan Persib masuk bursa saham dan menjadi perusahaan terbuka, maka klub yang benar-benar profesional yang diidam-idamkan bisa menjadi kenyataan. Aspek eksternal klub seperti penjualan merchandise dan pemasaran tiket pun akan ditangani dengan cara yang lebih profesional lagi.

Poin penting terakhir, dengan masuknya Persib ke bursa saham dan menjadi perusahaan terbuka, maka terbuka peluang bagi para Bobotoh untuk bisa menjadi salah satu dari pemegang saham Persib. Menarik, ya?

Previous
Page 1 / 2